SBI (SMCB) Kembali Cetak Pendapatan Dobel Digit per Kuartal III/2021

Bisnis.com,02 Nov 2021, 14:40 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. di Narogong, Kabupaten Bogor. Solusi Bangun Indonesia merupakan entitas baru setelah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengambil alih kepemilikan Semen Holcim dari Lafarge Cement. Adapun saat didirikan, perusahaan ini bernama Semen Cibinong./solusibangunindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) atau SBI kembali mencetak pendapatan dobel digit pada kuartal III/2021. Sebelumnya, perseroan juga menorehkan pertumbuhan pendapatan digit ganda pada semester I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan di kuartal III/2021, Selasa (2/11/2021), SMCB meraup pendapatan sebesar Rp8,07 triliun. Pendapatan ini tumbuh 10,14 persen dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp7,33 triliun.

Pendapatan perseroan ini dikontribusikan dari penjualan semen yang naik 9,84 persen, menjadi Rp7,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,74 triliun.

Selain itu, pendapatan dari penjualan beton jadi perseroan juga mengalami peningkatan 18,53 persen menjadi Rp572,6 miliar, dari Rp483,1 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Meningkatnya pendapatan turut membuat beban pokok pendapatan emiten berkode saham SMCB ini meningkat. Pos beban pokok pendapatan SMCB naik 13,8 persen menjadi Rp6 triliun, dari Rp5,28 triliun secara tahunan.

Meski demikian, SMCB tercatat masih mampu mencetak laba kotor Rp2,06 triliun. Laba kotor ini naik 0,68 persen secara tahunan dari Rp2,05 triliun.

Hingga akhir September 2021, perseroan tercatat mampu membukukan pertumbuhan laba bersih 4,70 persen dari Rp438,5 miliar, menjadi Rp459,1 miliar.

Selama periode Januari-September 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan total aset menjadi Rp21,03 triliun, dari Rp20,7 triliun pada 2020.

Jumlah liabilitas perseroan tercatat turun menjadi Rp10,1 triliun pada akhir September 2021 dari Rp13,17 triliun pada akhir Desember 2020. Rinciannya, jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,8 triliun dan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar Rp6,28 triliun.

Adapun jumlah ekuitas perseroan tercatat meningkat dari Rp7,5 triliun di 31 Desember 2020, menjadi Rp10,9 triliun per 30 September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini