Premi Bruto Jasindo Naik 11,47 Persen di Kuartal III/2021

Bisnis.com,02 Nov 2021, 17:09 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Pekerja beraktifitas di depan logo asuransi Jasindo di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mencatatkan pertumbuhan premi bruto hingga 11,47 persen sampai dengan kuartal III/2021.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, Jasindo membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp3,11 triliun. Realisasi ini tumbuh 11,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,79 triliun.

Hasil investasi anggota Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) itu juga tercatat naik 22,25 persen, dari Rp65,24 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp79,76 miliar pada kuartal III/2021.

Kenaikan hasil investasi tersebut sejalan dengan jumlah investasi yang juga meningkat. Sampai dengan kuartal III/2021 ini, jumlah investasi Jasindo mencapai Rp3,98 triliun atau tumbuh 26,35 persen dibandingkan kuartal III/2020 yang mencapai Rp3,15 triliun.

Porsi terbesar penempatan investasi berada di instrumen deposito berjangka yang mencapai 50,5 persen dari total jumlah investasi.  Kemudian disusul oleh penyertaan langsung sebesar 20,25 persen, surat berharga negara 13,3 persen, reksa dana 8,04 persen, obligasi korporasi 7,6 persen, dan sisanya ditempatkan di saham.

Dari sisi beban, Jasindo membayarkan klaim bruto senilai Rp1,66 triliun sampai dengan kuartal ketiga tahun ini. Jumlah klaim ini turun 29,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,34 triliun.

Adapun, pertumbuhan kinerja top line yang dicatatkan Jasindo pada kuartal ketiga ini belum mampu mengerek kinerja dari sisi bottom line. Jasindo membukukan rugi komprehensif senilai Rp184,78 miliar sampai dengan kuartal III/2021. Namun, kondisi ini membaik dibandingkan kuartal III/2020 yang membukukan rugi komprehensif Rp309,68 miliar.

Aset Jasindo juga tercatat naik menjadi Rp14,4 triliun pada kuartal III/2021 dari sebelumnya hanya Rp12,95 triliun pada kuartal III/2020. Dari sisi liabilitas naik 17,11 persen menjadi Rp11,77 triliun dan ekuitasnya senilai Rp2,63 triliun.

Sementara itu, dari sisi indikator kesehatan keuangan, rasio pencapaian pemenuhan tingkat solvabilitas perseroan tercatat mencapai 121,39 persen pada kuartal III/2021. Angka ini turun dari posisi kuartal III/2020 yang mampu mencapai 164,45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini