Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial klaster wealth management (wealtech) PT Moduit Digital Indonesia (Moduit) menargetkan pertumbuhan pengguna dari segmen investor yang butuh 'sentuhan manusia' sebagai penasihat keuangan.
Sekadar informasi, Moduit telah memiliki lisensi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), penasihat investasi, dan Agen Perantara Pedagang Efek (APPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mengakomodasi distribusi surat berharga negara (SBN) dan obligasi.
Di samping itu, Moduit memiliki keunikan tersendiri dari para kompetitornya, tepatnya lewat peluncuran Moduit Advisory App yang menyediakan akses penghubung antara para pengguna selaku investor dengan mitra manajer investasi.
Chief Marketing Officer Moduit, Stefanus Adi Utomo, mengungkap bahwa strategi ini merupakan upaya memberikan nilai lebih bagi para investor ritel Tanah Air yang jumlahnya tengah melonjak.
"Kami sudah memiliki sekitar 100 mitra advisor berlisensi yang join, targetnya bisa double di tahun depan. Kami percaya bahwa advisor manusia itu punya pasar tersendiri karena kebutuhannya ada. Robo advisor tidak akan bisa menggantikan human advisor," ujarnya dalam kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (2/11/2021).
Namun demikian, Stefanus mengungkap bahwa Moduit tetap akan mengembangkan dan memperkuat robo advisor dalam platform, untuk mempermudah mitra penasihat keuangan dalam memberikan layanan.
"Kami melihat behaviour masyarakat masih senang berinteraksi, kadang gemas kalau berhubungan sama bot, belum lagi kalau nantinya mereka sudah sibuk dan tidak sempat mengurus semua instrumen investasinya sendiri. Tapi kami tetap kembangkan keduanya, karena lewat teknologi, mitra human advisor kita jadi lebih mudah, tidak perlu banyak tanya untuk mengenal [profil risiko] nasabah seperti zaman dulu," tambahnya.
Stefanus menambahkan bahwa strong point ini merupakan upaya memaksimalkan networking dari para founder Moduit, yang kebetulan lama berkiprah industri wealth management konvensional.
Langkah menggandeng human advisor pun harapannya mampu menjadi salah satu strategi menambah basis pengguna yang kini telah mencapai 26.000 user, sekaligus wadah edukasi dan literasi keuangan lebih lanjut bagi para calon pengguna.
Pasalnya, langkah ini pun beriringan dengan upaya Moduit memperbesar basis produk sebagai aggregator instrumen investasi lain. Misalnya, mulai dari term deposit, alternatif investasi, funding peer-to-peer (P2P) lending, securities, sampai mutual fund.
"Harapannya dalam waktu dekat, nasabah dari para mitra advisor kami banyak yang tertarik masuk ke Moduit. Karena di samping kebutuhan kurasi dan edukasi kepada pengguna, advisor itu juga diperlukan untuk produk-produk tertentu yang kita sediakan, terutama yang lebih advanced. Misalnya, treasury berbasis US dolar," jelasnya.
Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, menambahkan bahwa penasihat keuangan yang bisa menjadi wadah edukasi dan literasi memang merupakan salah satu fokus dari Moduit.
Pasalnya, Moduit melihat lonjakan investor di era pandemi Covid-19 ini juga memunculkan fenomena investor pemula era 'Coronial', yang terbilang jor-joran dengan secara agresif masuk ke instrumen yang berisiko tinggi hanya karena tergoda imbal hasil yang tinggi.
"Kita ingin terus mengedukasi bahwa yang namanya investasi itu jangan hanya melihat faktor return saja, tapi juga paham terhadap risiko dan manajemen keuangan yang ideal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel