Mengenal Dekarbonisasi COP16, Seberapa Pentingkah?

Bisnis.com,02 Nov 2021, 21:20 WIB
Penulis: Annasa Rizki
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bagi perusahaan, dekarbonisasi berarti pengurangan total emisi karbon, pada semua lingkup emisi karbon. Setiap perusahaan harus menetapkan strategi dekarbonisasi yang sejalan dengan industrinya. Kemudian, penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi jumlah emisi yang secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab sebagai akibat dari operasi bisnisnya, dan kemudian mengidentifikasi opsi untuk menguranginya.

Selanjutnya, dekarbonisasi akan membutuhkan sistem energi yang sangat berbeda, dengan mengadopsi sumber energi alternatif berdasarkan energi hijau (seperti biofuel dan hidrogen). 

Bagaimana Perusahaan Melakukan Dekarbonisasi?

Banyak perusahaan yang menghasilkan produk pasti menghasilkan karbon. Biasanya, perusahaan memahami jejak karbon dalam bisnisnya dengan mengidentifikasi sumber dan cara mengurangi karbon. Suatu perusahaan memiliki konsultan untuk mengukur dan mengatur karbon yang dikeluarkan. Melalui konsultasi tersebut, suatu perusahaan dapat membangun jalur dekarbonisasi.

Selain itu, melakukan dekarbonisasi di seluruh value chain. Sebagian besar emisi karbon dapat dihilangkan dengan mengonversi ke energi terbarukan, sistem elektrifikasi, dan meningkatkan efisiensi. Dalam hal sumber energi hidrogen misalnya, dapat digunakan untuk mendekarbonisasi baja, pengiriman, bus, dan batubara, diantara industri lainnya.

Suatu perusahaan juga harus memiliki strategi dekarbonisasi untuk melihat sejauh mana dan sebanyak apa pengurangan karbon yang harus dan sudah dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini