Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI berencana melakukan penutupan kantor cabang hingga tahun depan. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah penataan ulang perbankan usai melakukan merger pada 1 Februari 2021.
Sebagai informasi, BSI merupakan hasil gabungan merger dari tiga bank syariah BUMN, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah. Hasil gabungan ketiga bank inilah yang membuat BSI memiliki 1.365 kantor cabang yang tersebar di Tanah Air hingga akhir kuartal III/2021.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, tata letak kantor cabang yang berdekatan satu sama lain dinilai tidak efektif. Pasalnya, sebelum merger, ketiga bank syariah pelat merah ini merupakan kompetitor. Hal inilah yang menjadi alasan BSI akan melakukan penataan ulang terhadap kantor cabang.
“Secara gradual juga nanti akan berkurang, karena cabang ini akan sebagian kita tutup karena ada yang bersebelahan, kemudian ada yang depan-depanan. Artinya, tidak efektif dan akan kita lakukan penataan ulang,” kata Hery dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).
Untuk mengatasi hal tersebut, BSI masih akan melanjutkan penutupan kantor cabang hingga tahun depan. Hery menargetkan, terdapat lebih dari 60 kantor cabang yang akan ditutup pada 2022.
“Tahun ini mungkin sudah puluhan cabang yang kita tutup ke depan juga mungkin lebih dari 60-an cabang yang akan ditutup, karena memang dulu 3 bank ini adalah kompetitor. Jadi enggak pikir dulu ada dekat-dekatan, sebelah-sebelahan,” jelasnya.
Sementara itu, customer base yang dimiliki BSI saat ini mencapai lebih dari 15 juta pelanggan hingga kuartal III/2021. Hery mengungkapkan, jumlah ini merupakan profit yang cukup bagus digunakan untuk perseroan.
“Tentunya ini juga merupakan benefit yang cukup bagus digunakan oleh BSI, dan 15 juta ini secara gradual nanti akan terkoneksi dengan user BSI Mobile,” paparnya.
Saat ini, imbuh Hery, proses tersebut masih dalam tahap akuisisi. Artinya, para nasabah ketiga bank syariah pelat merah tersebut akan diminta untuk mengunduh BSI Mobile sebagai alat bertransaksi di perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel