BKN Siapkan Platform Antisipasi Kecurangan Seleksi Calon ASN

Bisnis.com,03 Nov 2021, 15:29 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gedung Serba Guna Balekota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2020)./ ANTARA - Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyiapkan penguatan keamanan sistem dan teknologi dalam pelaksanaan seleksi calon ASN, Computer Assisted Test (CAT).

Deputi Sistem Informasi Kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN) BKN, Suharmen mengatakan langkah tersebut diambil sebagai antisipasi kecurangan pada proses seleksi calon Aparatus Sipil Negara (CASN), yakni CPNS dan PPPK, 2021.

"Kalau sekarang masih bersifat multiplatform OS-nya, operating system-nya, maka ke depan akan dipaksa sistem single platform yaitu Linux," ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip melalui Youtube BKN, Rabu (3/11/2021).

Menurutnya, sistem single platform dengan Linux akan jauh lebih sulit diakses secara remote. Melalui platform tersebut tidak mudah orang untuk melakukan remote akses, sehingga potensi terjadinya kecurangan bisa diminimalisir

Kendati demikian, dia mengaku potensi kecurangan masih akan tetap ada karena teknologi juga memiliki keterbatasan.

Oleh sebab itu, BKN bersama BSSN dan BPPT akan lebih berupaya untuk mengantisipasi potensi kecurangan dalam pelaksanaan seleksi CASN ini.

Selain mengganti CAT ke single platform, BKN juga akan menciptakan sistem artifisial intelijen (AI). Sistem ini akan dipakai untuk melakukan analisis terhadap data-data dan potensi kecurangan.

Di sisi lain, BKN disebut terus mengingatkan seluruh petugas admin, termasuk panitia seleksi instansi, untuk melaksanakan tugasnya sesuai SOP.

Petugas dalam pelaksanaan seleksi juga akan diminta mengisi pakta integritas yang telah diperbaharui. Hal tersebut akan menjadi pegangan BKN dalam menindak tegas petugas yang terkait kecurangan.

"Sanksinya tentu komitmen Pak Menteri (PAN RB) dan Kepala (BKN) sangat tegas, ini adalah kalau memang nanti ada yang terlibat sanksinya itu adalah disiplin tingkat berat," katanya.

Sebagai informasi, sebanyak 59 peserta SKD CPNS di Sulawesi Barat didiskualifikasi karena diduga melakukan tindak kecurangan lantaran adanya pengerjaan yang tidak wajar.

Komputer yang digunakan peserta kemudian dikirim ke laboratorium forensik di Makassar.

Hasil forensik menunjukkan adanya aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang diinstal ke komputer tersebut beberapa hari sebelum ujian. Dugaan kecurangan ini telah dilaporkan tim Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar ke Polda Sulbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini