Diduga Ambil Untung Bisnis Tes PCR, Luhut Ungkap Investasi ke Nusantic

Bisnis.com,03 Nov 2021, 18:20 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan disebut investasi ke perusahaan rintisan (startup) berbasis biotech Nusantic. 

Juru Bicara Jodi Mahardi mengatakan Luhut selama ini memang kerap memberikan bantuan untuk berbagai kepentingan pengembangan sumber daya manusia, riset dan pengembangan di berbagai bidang.

“Seperti yang juga dilakukannya untuk Nusantic, salah satu startup di bidang bioscience, untuk mengembangkan reagen PCR buatan anak bangsa yang saat ini telah mulai diproduksi oleh Biofarma,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/11/2021)

Dia melanjutkan, Luhut dan rekan-rekan lainnya juga mengumpulkan donasi untuk kemudian menyumbangkan fasilitas tes PCR ke setidaknya 7 fakultas kedokteran di Indonesia, terdiri dari fakultas kedokteran UI, Unpad, Undip, UGM, Unair, Udayana, dan USU. Adapun, nilai donasi ini mencapai lebih dari Rp60 miliar.

“Pak Luhut tidak pernah mau membuka hal-hal yang sifatnya sumbangan seperti ini. Tapi, silakan saja dicek. Ini terpaksa kami buka supaya bisa menjadi pelajaran, karena kita tidak ingin ke depan ketika ada orang-orang di negeri ini yang berniat tulus untuk membantu jadi berpikir dua kali karena takut mendapat tuduhan macam-macam seperti ini,” tuturnya.

Menurut Jodi, dugaan terafiliasinya Luhut dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun antigen adalah salah.

Selama ini, katanya, Luhut justru mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan dan makin terjangkau untuk masyarakat.

Ketika kasus  Covid-19 menurun, Jodi menyebutkan Luhut justru menjadi pihak yang mendorong penggunaan tes antigen.

Jodi menegaskan, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) juga tidak pernah melakukan kerja sama dengan BUMN maupun mendapatkan dana dari pemerintah.

“Justru mereka berinisiatif melakukan genome sequencing secara gratis untuk membantu Kementerian Kesehatan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini