IHSG Dibayangi Tekanan Jual dan Koreksi Harga Komoditas, Cek Rekomendasi Saham Berikut!

Bisnis.com,03 Nov 2021, 07:10 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan koreksinya pada hari ini, Rabu (3/11/2021) seiring dengan masih tingginya tekanan jual dan penurunan harga komoditas.

Pada Selasa (2/11/2021) IHSG parkir di posisi 6.493,27 turun 0,91 persen atau 59,61 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.573,69--6.480,01.

Tercatat, 163 saham menguat, 368 saham melemah dan 143 saham bergerak di tempat. Dengan kapitalisasi pasar yang turun di bawah Rp8.001,78 triliun.

Selain itu, investor asing juga membukukan net foreig sell atau aksi jual bersih asing sebesar Rp143,91 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan tekanan jual masih akan terasa di bursa Indonesia pada hari ini menyusul turunnya harga beberapa komoditas.

Harga batu bara tercatat terus menurun sebesar 1.37% kemudian disusul jatuhnya harga minyak mentah sebesar 1.30%, emas sebesar 0.38%, nikel terkoreksi 0.71% dan Timah turun 0.33%.

Sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah turunnya EIDO sebesar -1.35% serta naiknya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun.

"Investor menunggu hasil keputusan The Fed terkait waktu pemberlakuan tapering off yang akan diumumkan pada tanggal 4 November waktu Indonesia," jelas Edwin dikutip dari risetnya.

Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6,455 - 6,550. Sejumlah saham yang menjadi rekomendasi pada hari ini adalah LSIP, KLBF, BSDE, UNVR, AALI, FOOD, SIMP, AKRA, IRRA, JSKY.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini