Moratelindo Berambisi Kurangi Ketergantungan Koneksi dengan Singapura

Bisnis.com,03 Nov 2021, 19:05 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai due diligence meeting & investor gathering penawaran umum sukuk ijarah berkelanjutan I Moratelindo tahap I tahun 2019 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) berambisi mengurangi ketergantungan koneksi dengan Singapura.

Moratelindo  bekerja sama dengan Hawaiki Submarine Cable Limited Partnership (Hawaiki) membangun jaringan serat optik bawah laut. Infrastruktur itu akan menghubungakn konektivitas antara Indonesia, Australia, Selandia Baru hingga ke Amerika Serikat.

Galumbang Menak, Direktur Utama Mora Telematika Indonesia, mengatakan kerja sama ini adalah langkah strategis perseroan. “Dengan dibangunnya sistem komunikasi bawah laut dengan jalur tersebut dapat mengurangi ketergantungan koneksi yang melalui Singapura,” katanya Rabu dalam sesi webinar (3/11/2021).

Dia menambahkan perseroan akan menggelontorkan modal yang tidak kecil. Pasalnya setiap kilometer, lanjutnya, Moratelindo akan mengeluarkan biaya antara US$40.000 sampai dengan US$50.000. Perseroan berupaya meningkatkan konektivitas antar wilayah ini tidak hanya menguntungkan interaksi bisnis lintas negara tetapi juga memberikan keuntungan besar pada konektivitas wilayah kepulauan seperti Indonesia.

Galumbang optimistis Indoensia akan menjadi hub baru bagi bisnis pangkalan data di masa depan. Oleh sebab itu, perseroan bakal menyediakan infrastruktur yang mendukung bisnis jaringan tersebut. “Ini bukan proyek yang mudah, bukan hanya membutuhkan modal yang banyak tetapi juga keberanian yang besar,” katanya.

Sementara itu, Michael McPhail, Chief Technology Officer Mora Telematika Indonesia mengatakan infrastruktur anyar itu akan menjadi alternatif yang akan memberikan latency rendah untuk koneksi Internasional di Indonesia.

“Kami akan mulai membangun itu pada tahun depan hingga 2025. Nilai kerja sama belum bisa diberikan,” katanya.

Di sisi lain, Remi Galasso, Founder and Executive Chairman of Hawaiki mengatakan kerjasama kedua belah pihak akan memberikan dampak signifikan. “Hawaiki secara tidak langsung menawarkan konektivitas yang tidak tertandingi di kawasan Asia-Pasifik. Kabel dari Hawaiki didesain untuk memberikan konektivitas secara cepat dan langsung,” ungkapnya.

Kerja sama ini berencana membangun jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang akan menghubungkan jalur Amerika Serikat, Indonesia, Singapura hingga Australia. Proyek ini akan menggelar jaringan fiber optik dari wilayah Asia Tenggara hingga Amerika Serikat.

“Indonesia telah menjadi pasar strategis di Asia Tenggara dan kami bangga bermitra dengan Moratelindo yang telah menunjukkan kemampuannya yang unik untuk menerapkan dan mengoperasikan jaringan serat bawah laut dan terestrial di Indonesia selama beberapa tahun terakhir,” tegas Remi Galasso.

Kabel dari Hawaiki saat ini telah menghubungkan Australia, New Zealand, Samoa Amerika, Hawaii, dan kawasan barat Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini