Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) siap memulai tapering atau memperlambat laju pembelian asetnya sebagai langkah pertama dalam mengurangi kebijakan uang longgar (easy money policy) selama pandemi Covid-19.
Keputusan tersebut diumumkan Federal Open Market Committee (FOMC) mengingat kemajuan substansial lebih lanjut yang telah dibuat ekonomi menuju tujuan komite sejak Desember lalu.
"Komite memutuskan untuk mulai mengurangi laju bulanan pembelian aset bersihnya,” kata FOMC dalam pernyataan resmi, mengutip Yahoo Finance pada Kamis (4/11/2021).
Di sisi lain, Gubernur The Fed Jerome Powell berusaha menekankan bahwa tapering tidak akan diikuti oleh kenaikan suku bunga segera.
Dia mengatakan para pejabat dapat bersabar dalam pengetatan, tetapi tidak akan gentar dari tindakan jika dijamin oleh inflasi.
Dikutip dari Investopedia, Federal Reserve System (FRS) atau The Fed merupakan bank sentral Amerika Serikat dan menjadi lembaga keuangan paling kuat di dunia.
The Fed memiliki kewenangan yang berfokus pada keuangan. Lebih lanjut, The Fed didirikan untuk menyediakan sistem moneter dan keuangan yang aman, fleksibel, dan stabil bagi negara.
Bank Sentral AS tersebut memiliki kekuatan luas untuk bertindak untuk memastikan stabilitas keuangan, dan merupakan regulator utama bank-bank yang menjadi anggota FRS. Lembaga ini bertindak sebagai lender of last resort untuk lembaga-lembaga anggota yang tidak memiliki tempat lain untuk meminjam.
The Fed memiliki mandat untuk memastikan ada stabilitas keuangan dalam sistem. Selain itu, The Fed juga sebagai pengatur utama lembaga keuangan negara.
Sistem ini terdiri dari 12 Bank Federal regional yang berbasis di Boston, New York, Philadelphia, Cleveland, Richmond, Atlanta, Chicago, St. Louis, Minneapolis, Kansas City, Dallas, dan San Francisco.
Ada dua tujuan kebijakan moneter Federal Reserve, yaitu untuk mendorong kondisi ekonomi yang mencapai, harga stabil dan memaksimalkan lapangan kerja berkelanjutan.
Tugas The Fed dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam empat bidang umum berikut ini seperti dilansir dari Investopedia, Kamis (4/11/2021).
1. Melakukan kebijakan moneter nasional dengan mempengaruhi kondisi moneter dan kredit dalam perekonomian AS untuk memastikan lapangan kerja yang maksimal, harga yang stabil, dan suku bunga jangka panjang yang moderat.
2. Mengawasi dan mengatur lembaga perbankan untuk memastikan keamanan sistem perbankan dan keuangan A.S. dan untuk melindungi hak kredit konsumen.
3. Menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengandung risiko sistemik.
4. Menyediakan layanan keuangan, termasuk peran penting dalam pengoperasian sistem pembayaran nasional, lembaga penyimpanan, pemerintah AS, dan lembaga resmi asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel