Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) berencana untuk menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sebanyak-banyaknya 20 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham.
Untuk harga penawaran belum ditetapkan, begitu juga dengan total dana yang akan didapatkan dari aksi ini. Perseroan dalam melakukan PMHMETD lV telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Agustus 2021.
Dalam penjelasannya kepada Bursa pada 11 Oktober 2021, Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji menyampaikan perseroan akan mengikuti peraturan yang berlaku saat ini terkait dengan harga pelaksanaan, rasio HMETD, dan target dana yang dihimpun. Selain itu, pihaknya menegaskan tidak ada pembeli siaga dalam PUT IV dengan HMETD ini.
Lantas, bagaimana kinerja keuangan Bank Capital pada kuartal III/2021?
Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III/2021, Bank Capital membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp20,95 miliar per September 2021. Laba Bank Capital turun 65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba periode yang sama tahun lalu senilai Rp60,46 miliar.
Penurunan laba diakibatkan oleh penyusutan pendapatan bunga sebesar 43 persen yoy atau Rp658,4 miliar. Sementara, beban bunga naik 33 persen yoy menjadi Rp1,03 triliun. Alhasil, Bank Capital membukukan beban bunga bersih sebesar Rp379,08 miliar, dari periode yang sama tahun lalu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp381,41 miliar.
Begitu pun dengan penyaluran kredit, Bank Capital mencatat kredit yang diberikan turun 29 persen secara year-to-date (ytd) pada kuartal III tahun ini. Kredit yang diberikan sebesar Rp6,43 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp4,59 triliun per 30 September 2021.
Sementara di sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Capital tumbuh sebesar 17 persen ytd menjadi Rp19,19 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 16 persen ytd, dari Rp7,16 triliun menjadi Rp8,28 triliun.
Dari sana, total aset Bank Capital naik sebesar 9 persen ytd. Total aset BACA per 31 Desember 2020 sebesar Rp20,22 triliun naik menjadi Rp22,11 triliun per 30 September 2021.
Adapun, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) baik secara gross dan net masing-masing di level 0,00 persen pada 30 September 2021. Untuk NIM dan BOPO, BACA mencatatkan rasio masing-masing sebesar minus 4,29 persen dan 98,66 persen.
Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) turun menjadi 0,16 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,58 persen. Sementara itu, rasio ROE mencapai 1,87 persen, atau turun dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 5,59 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel