Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI resmi mengantongi izin prinsip operasional dari Dubai International Financial Center (DIFC), Kamis (4/11/2021).
Dengan adanya izin operasional tersebut, BSI secara resmi bakal membuka kantor perwakilan di Dubai. Dengan kata lain, BSI bakal menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah.
“Hal itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).
Hery melanjutkan, saat ini BSI sedang dalam tahap akhir untuk memperoleh izin dari Dubai Financial Service Authority (DFSA) terkait pembukaan kantor representatif di Dubai.
Sebagai bank syariah terbesar, Hery berharap BSI dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal.
"Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” ucapnya.
Menurut Hery, ekspansi ini sejalan dengan misi BSI, yaitu menjadi Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
“BSI akan mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai sebagai jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan lainnya di Tanah Air,” jelasnya.
Tak hanya itu, BSI juga diproyeksikan menjadi bank syariah berskala global. Dengan kata lain, BSI akan menjadi salah satu kekuatan utama pemerintah yang mematok target bahwa Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam ekosistem ekonomi syariah global ke depan.
Usai melakukan merger dengan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021, BSI berhasil menorehkan kinerja yang bagus, terutama pada kuartal III/2021.
Pasalnya, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun hingga kuartal III/2021, atau naik sebesar 37,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, BSI terus berupaya untuk melakukan transformasi dengan fokus pada value creation.
Alhasil, BRIS mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 37,01 persen dari Rp1,65 triliun September 2020 menjadi Rp2,26 triliun pada periode yang sama di tahun ini.
Pencapaian laba disumbang dari neraca, baik dari sisi aset maupun liabilitas yang bukan hanya menunjukkan pertumbuhan yang baik, melainkan juga menunjukkan kualitas yang semakin baik.
Sementara dari sisi aset, secara total BSI tumbuh 10,15 persen yoy mencapai 251,05 triliun pada September 2021 yang sebelumnya mencapai Rp227,92 triliun pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel