Indonesia Terhubung SKKL Internasional, Provider Internet Ketiban Berkah?

Bisnis.com,07 Nov 2021, 14:58 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi : Sejumlah anak sedang mengakses situs melalui jaringan internet./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia jasa internet (internet service provider/ISP) lokal berharap dapat terlibat dalam pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL).

Dengan terlibat, gencarnya pembangunan SKKL internasional jelang tutup tahun, akan menggerakan perekonomian para penyedia jasa internet dalam negeri.

Ketua Umum Asosiasi Jasa Internet Indonesia (Apjii) Muhammad Arif mengatakan peran para ISP lokal sangat penting dalam mendorong penetrasi internet hingga ke pelosok Indonesia.

Serat optik internasional yang terbangun, hanya dapat membantu memberikan internet hingga batas terluar Indonesia. Selanjutnya untuk menyebarluaskan layanan internet yang telah digelar pemerintah membutuhkan bantuan para ISP lokal.

“Saya berharap ada regulasi di mana para ISP lokal ini juga dapat terlibat dan berkontribusi,” kata Arif, Minggu (7/11/2021).

Arif mengatakan tantangan terbesar dalam menjadikan Indonesia sebagai hub internasional adalah waktu. Pemerintah harus disiplin mengatur waktu agar pembangunan infrastruktur telekomunikasi tepat waktu, sesuai dengan rencana.

“Karena kebutuhan akan data dan konten ke depan akan lebih banyak lagi,” kata Arif.

Pada 2021 tercatat ada tiga SKKL internasional yang bakal terhubung dengan Indonesia. Dua SKKL berasal dari Google dan Facebook bekerja sama dengan Telkom dan XL Axiata. Keduanya ditargetkan terhubung dengan Indonesia pada 2023 dan 2024.

Sementara itu, satu SKKL lagi hasil kerja sama Moratelindo dengan Hawaiki, yang akan menghubungkan Singapura - Indonesia - Australia dan Amerika Serikat.

Arif mengatakan banyaknya SKKL yang terhubung dengan Indonesia tidak terlepas dari letak Indonesia yang strategis. Menurutnya, sudah seharusnya Indonesia menjadi global hub di kawasan Asia Pasifik.

“Untuk menjadi global hub butuh dukungan infrastruktur seperti pangkalan data dan SKKL,” kata Arif.

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward menilai tidak mudah bagi Indonesia untuk menjadi hub dunia. Pemerintah harus dapat memberi kepastian lewat regulasi dan payung hukum jika Indonesia ingin menjadi hub.

“Tantangan berikutnya penyiapan sumber daya manusia, sumber energi yang andal dan lain-lain,” kata Ian.

Indonesia, sambung Ian, juga harus membangun pusat pusat digital di lokasi yang menarik bagi sumber daya manusia dalam dan luar negeri.

“Indonesia juga harus memberikan jaminan keamanan dalam berinvestasi dan berinovasi serta perlindungannya,” kata Ian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'