Rekomendasi Emiten Transportasi di PPKM Level 1 dan Pascapandemi, Mana Layak Koleksi?

Bisnis.com,08 Nov 2021, 19:37 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor transportasi menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Memasuki kuartal IV/2021, kinerja sejumlah emiten transportasi diyakini dapat kembali memantul dan mencetak laba.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menjelaskan emiten transportasi menjadi emiten yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bukan hanya berpengaruh terhadap kinerjanya, bahkan pada eksistensinya guna bertahan dalam industri.

"Pengurangan pengangkutan kargo, berkurangnya mobilitas orang, hingga pengurangan armada dan personil menjadi hal yang tidak terelakan," urainya kepada Bisnis, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, emiten transportasi darat yang paling terkena dampaknya antara lain LRNA, TAXI, BIRD, SAFE, WEHA dan sejenisnya.

Di sisi lain, pengurangan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 1 di wilayah Jawa Bali terutama dapat mengurangi beban dan memulihkan pendapatan emiten-emiten transportasi terutama yang bergerak pada aktivitas transportasi darat.

"Untuk laut ini sudah mulai membaik dengan adanya kegiatan pengiriman kargo. Emiten transportasi udara yang masih parah," katanya.

Dia kemudian merekomendasikan sejumlah emiten transportasi laut seperti SOCI, MBSS, SMDR, hingga SHIP. Untuk transportasi darat, emiten yang direkomendasikan beli yakni BIRD.

"Kendati demikian, perlu diperhatikan kembali, apakah setelah level PPKM turun, mobilitas orang semakin tinggi atau malah sudah terbiasa dengan virtual, ini yang akan menjadi tantangan," jelasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini