Jelang Nataru, MLO Bersiap Hadapi Lonjakan Pengiriman Ekspor

Bisnis.com,08 Nov 2021, 16:03 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Kapal berlabuh di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Mediterranean Shipping Company (MSC) sedang bersiap untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman pada akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Managing Director MSC Indonesia Dhany Novianto mengatakan sudah menjadi ritme setiap tahun akan terjadi lonjakan permintaan pengiriman untuk sampai dengan akhir tahun sebelum Nataru. Utamanya, kata dia, dari Indonesia ke tujuan negara di kawasan Eropa dan Amerika.

Dia memaparkan bisanya lonjakanan tersebut kurang lebih 10-15 persen lebih banyak dibandingkan dengan Agustus dan September. Secara umum, jenis barangnya adalah furnitur, garmen, alas kaki, elektronik dan palm oil.

Meski demikian menghadapi lonjakan permintaan tersebut, dia belum dapat memastikan apakah pengiriman akan berjalan lancar karena masih adanya kongesti di pelabuhan global. Menurutnya kecuali masalah kongesti terselesaikan, kemungkinan kondisinya akan tetap seperti yang sekarang ini sedang terjadi.

“Kenaikan jelang nataru sekitar 10 persen -15 persen dari bulan sebelumnya, kalau dibahasakan dengan jumlah kontainer yg di ekspor itu ada kenaikan kurang lebih 30.000-50.000 teus,” ujarnya, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, kendati terjadi pandemi ekspor dari Indonesia juga tetap melonjak. Namun, lanjutnya, memang untuk menjalankan operasi jadwal kapal supaya tepat waktu untuk saat ini tidak memungkinkan di karenakan kongesti di pelabuhan utama di dunia adalah akar masalah yang harus di selesaikan secara konkret.

Sebelumnya, kata dia, ruang kapal khusus untuk ke pantai barat Amerika sudah mulai longgar dikarenakan liburan ‘golden week’ di China. Sayanganya pelonggaran tersebut hanya bersifat sementara.
Pasalnya secara umum ruang kapal masih cukup bermasalah dikarenakan permintaan pengapalan yang cukup tinggi untuk sampai ditujuan sebelum libur Nataru.

Selain itu juga permasalahan kongesti di beberapa pelabuhan utama dunia masih juga belum terurai, akan tetapi ruang kapal bisa dibicarakan secara B2B antara MLO dan Cargo owner/eksportir. Hal itu yang MSC coba lakukan.

Dia juga menjelaskan untuk menjawab kebutuhan ekspor Indonesia dalam hal kebutuhan peti kemas kosong, MSC Mediterranean Shipping Company telah melakukan secara simultan membawa masuk kapal kapal dengan muatan khusus peti kemas kosong pada September dan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini