Pertamina akan Kuasai Aset Panas Bumi Milik BUMN

Bisnis.com,09 Nov 2021, 20:51 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan menguasai aset-aset panas bumi yang dimiliki oleh badan usaha milik negara (BUMN) dan pemerintah agar nantinya bisa lebih dioptimalkan pemanfaatannya guna menggenjot target kapasitas terpasang panas bumi.

Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro mengatakan, dalam rangka optimalisasi pemanfaatan panas bumi, Pertamina saat ini sedang melakukan konsolidasi aset panas bumi milik BUMN lain dan badan pemerintah untuk dikembangkan.

Integrasi bisnis panas bumi diharapkan dapat menjadi salah satu katalis untuk mewujudkan panas bumi sebagai green innovation engine di Indonesia yang dapat berkontribusi pada pencapaian komitmen NDC, serta sebagai green baseload yang dapat menggantikan pembangkit listrik berbasis fosil.

Di samping itu, hal tersebut dapat membantu percepatan pengembangan panas bumi dengan tambahan kapasitas terpasang dari perusahaan sebesar 1,2 GW hingga 2030, dan mendukung pencapaian rencana pengadaan tenaga listrik jangka panjang (RUPTL) dan target perencanaan energi umum (RUEN) nasional.

“Kami yakin ini akan bermanfaat tidak hanya bagi kami sebagai pelaku bisnis, tetapi juga untuk kontribusi komitmen NDC Indonesia. Indonesia berperan penting dalam dekarbonisasi global, dan panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan utama yang perlu terus kita kejar dan produksi,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021).

Adapun, Pertamina bertekad mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai salah satu kunci penting sumber energi terbarukan di Indonesia.

Dengan total kapasitas terpasang 2.133 MW, saat ini Indonesia merupakan negara terbesar kedua dengan potensi panas bumi di dunia setelah Amerika Serikat.

Berdasarkan lanskap nasional, Indonesia memiliki lokasi cadangan panas bumi yang cukup tersebar, namun sebagian besar permintaan masih berada di Sumatera dengan kapasitas terpasang 0,7 GW dari potensi 9,1 GW, Jawa 1,3 GW dari 9,1 GW potensi, dan Bali 0,01 GW dari potensi 1,7 GW.

Dia menuturkan, Pertamina bertekad menjajaki peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan energi panas bumi.

“Namun pemanfaatan cadangan sumber daya tersebut kurang dari 10 persen, sehingga sangat potensial untuk meningkatkan kapasitas dan pemanfaatan energi panas bumi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini