Bisnis.com, JAKARTA – Tercatat ada tujuh saham bank mini atau kelompok bank modal inti (KBMI) I kompak bertumbangan hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (9/11/2021).
Sejumlah bank tersebut adalah PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR), PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), dan PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA).
Berikut daftar pelemahan saham bank mini, berdasarkan data RTI:
- Bank Oke Indonesia (DNAR) turun 6,37% ke Rp294 per saham
- Bank MNC International (BABP) turun 6,50% ke Rp230 per saham
- Bank Victoria International (BVIC) turun 6,59% ke Rp170 per saham
- Bank Amar Indonesia (AMAR) turun 6,67% ke Rp308 per saham
- Bank Ganesha (BGTG) turun 6,78% ke Rp220 per saham
- Bank KB Bukopin (BBKP) turun 6,79% ke Rp412 per saham
- Bank Bumi Arta (BNBA) turun 6,92% ke Rp2.420 per saham
Dari rincian tersebut, saham Bank Bumi Arta menjadi yang paling tersungkur dengan penurunan mencapai 6,92 persen ke Rp2.420 per saham. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 21,3 juta dengan turnover Rp56,3 miliar.
Kendati mengalami penurunan, saham BNBA masih tumbuh 51,25 persen selama sepekan dan 68,64 persen dalam sebulan terakhir. Capaian positif juga dibukukan secara year-to-date (ytd) dengan kenaikan 540,21 persen.
Adapun saham KB Bukopin mengalami penurunan tertinggi kedua setelah BNBA. Saham emiten bersandi BBKP ini anjlok 6,79 persen ke Rp412 per saham, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 403,1 juta dan turnover senilai Rp170,3 miliar.
Dalam sepekan terakhir, saham KB Bukopin tercatat melemah 2,83 persen. Sementara secara bulanan, saham BBKP merosot 2,37 persen. Performa saham perseroan secara ytd juga merosot sebesar 28,35 persen.
Sebagai catatan, kedua bank mini tersebut berencana melaksanakan penambahan modal pada tahun ini. Bank Bumi Arta, misalnya, telah mengantongi restu rights issue pada RUPSLB yang digelar 26 Oktober 2021. Perseroan berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 750 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Sementara itu, KB Bukopin pada hari ini baru saja menetapkan harga pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp200 per saham. Melalui aksi tersebut perseroan diprediksi dapat mengantongi dana Rp7,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel