Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial klaster investasi atau wealth-tech PT Moduit Digital Indonesia (Moduit) meraih pendanaan senilai US$4,5 juta atau setara Rp65 miliar dalam putaran pendanaan Pre-Series A.
Pendanaan ini dipimpin oleh Reciprocus Moduit Holding (RMH) Singapura yang menyebut kinerja Moduit terbilang kuat sepanjang periode 2021, seiring dengan selera investasi generasi muda Indonesia yang meningkat karena terdampak pandemi.
David J. Emery, Founder & Chairman Reciprocus International Pte Ltd dan CEO Reciprocus Financial Services Pte Ltd (RFS) menjelaskan salah satu kelebihan Moduit ketimbang para kompetitor, yaitu mengembangkan platform digital yang dapat membantu para Mitra Perencana Keuangan.
"Para mitra ini penting untuk membuka pintu gerbang penting menuju kekayaan bagi Gen-Z dan Milenial. Tagline Moduit 'Semua Orang Layak Menjadi Kaya,' menjadi sangat menarik, dan para pendiri Moduit sangat tahu bagaimana mewujudkannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/11/2021).
Konsorsium RMH terdiri dari Reciprocus Financial Services Pte Ltd, pengusaha insurtech Walter de Oude dan Helicap, perusahaan fintech asal Singapura yang menghubungkan investor global dengan peluang investasi swasta di Asia Tenggara. Turut terlibat dalam pendanaan ini PT Alto Network (Indonesia), anak perusahaan Grup Djarum.
Walter de Oude, founder Singlife mengungkapkan Moduit adalah platform yang sempurna untuk menggabungkan teknologi dengan perencanaan keuangan di Indonesia, "Moduit juga memiliki semua resep untuk mencetak pertumbuhan cepat dan kesuksesan."
Adapun, David Z. Wang, Co-Founder Group CEO Helicap menanggapi bahwa pihaknya melihat Moduit bisa memberikan pengalaman pribadi dan individual dari sebuah layanan private banking kepada banyak orang.
"Saya melihat Moduit mendemokratisasi wealth management. Itu akan sangat menarik bagi para profesional muda untuk bergabung dalam ekosisten Perencana Keuangan Moduit," ungkap David.
Sepanjang tahun 2021, tanpa dukungan pemasaran, Assets Under Advisory (AUA) Moduit tumbuh lebih dari 40 persen seiring rata-rata nilai investasi untuk Business to Customer (B2C) mencapai US$4.600 atau senilai Rp66,7 juta per klien.
Seiring dengan itu juga, jumlah Advisory Partner (Mitra Penasehat Keuangan) Moduit tumbuh sebesar 74 persen, para mitra ini rata-rata dapat menangani portofolio sebesar US$60.000 atau Rp870 juta per klien.
Moduit merupakan startup pertama yang mendapatkan keuntungan dari rencana konsorsium RMH untuk mengembangkan bisnis fintech di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Founder & CEO Moduit Jeffry Lomanto pun mengungkap pendanaan ini akan membawa Moduit memperluas platformnya untuk menawarkan produk terkurasi tambahan dari wealth management selain reksadana dan obligasi.
"Kami berencana menarik lebih banyak profesional untuk bergabung dengan kami sebagai Mitra Perencana Keuangan di Moduit. Kami akan menawarkan kepada mereka lebih banyak peluang dan keseimbangan hidup yang lebih baik," jelasnya.
Moduit juga akan meningkatkan fitur Moduit Robo-Advisor, fitur yang menyediakan layanan perencana keuangan otomatis berbasis algoritma dengan sedikit keterlibatan atau tanpa pengawasan manusia.
Jeffry memaparkan, untuk tahun 2022, perusahaan menargetkan penambahan tiga kali lipat jumlah Mitra Perencana keuangan Moduit dan mendorong pertumbuhan AUA hingga tujuh kali lipat.
"Seluruh tim Moduit sangat bersemangat dengan perkembangan ini. Dengan peluang yang sangat besar di Indonesia, tujuan akhir kami ke depan adalah ekspansi ke seluruh Indonesia, dan kami juga berencana untuk mengejar pendanaan Seri A pada akhir periode 2022," ungkapnya.
Sementara itu, mewakili Grup Djarum, CEO PT Alto Network (ALTO) Armand Widjaja berharap besar Moduit bisa berkembang seiring dengan pulihnya perekonomian dan geliat investasi di Indonesia.
"Sebagai investor tahap awal di Moduit, kami senang bisa melihat perusahaan mencapai tonggak sejarah dalam perkembangan bisnisnya. Ini merupakan pertanda baik seiring dengan membaiknya kondisi. Kami berharap dapat melihat Moduit semakin berkembang di Indonesia," ungkap Armand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel