Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pengelola informasi perkreditan sekaligus jasa analisis kredit PT PEFINDO Biro Kredit (IdScore) meluncurkan platform pengecekan kredit secara personal, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-7.
Direktur Utama IdScore Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan bahwa platform bertajuk MyIdScore (www.myidscore.id) ini berupaya membantu nasabah individu mengecek credit score-nya atau kelayakan kredit dirinya sendiri.
"Kalau dalam melakukan pengajuan kredit di perbankan, multifinance, atau lembaga keuangan lainnya, biasanya kurang ada informasi soal reputasi keuangan kita sendiri. Ujungnya akhirnya hanya mendapat penolakan," ujarnya dalam diskusi bersama media, Rabu (10/11/2021).
Oleh sebab itu, hadirnya produk ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengetahui tingkat kelayakan kredit mereka baik sebelum melakukan pinjaman atau sebagai bahan evaluasi. Selain itu, produk ini juga dapat digunakan untuk mengecek keakuratan dan keterkinian data masyarakat selalu calon debitur.
Sebelumnya, kredit skoring lebih dikenal dengan istilah 'BI Checking', terkini Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana individu harus mengaksesnya secara manual melalui regulator dengan proses yang membutuhkan waktu.
Setelah keluar pun hanya menerima informasi laporan kredit historis standar, tanpa kredit skor. MyIdScore yang bisa diajukan lewat website, mengisi data diri, berlangganan, kemudian kredit skor pun bisa didapatkan secara detail dalam hitungan menit.
"IdScore akan menambahkan analisa-analisa terkait scoring. Kalau sebelumnya hanya bisa bank yang lihat, sekarang lewat platform ini angka score dan track record pribadi bisa menjadi rujukan, sehingga kita tahu apa yang harus diperbaiki. Kalau credit score bagus, persetujuan kredit akan semakin mudah diperoleh," jelasnya.
Ada tiga paket yang disediakan untuk mengakses layanan MyIdScore, yaitu free report (gratis 1x / tahun pertama), Silver Report (Rp75.000 untuk 1x pengecekan), Gold Report (Rp125.000 untuk 3x pengecekan dalam tiga bulan), atau Platinum Report (Rp175.000 untuk 3x pengecekan dalam satu tahun).
Skoring yang digunakan MyIdScore berkisar antara 250 hingga 900, dan berbanding terbalik dengan risiko kredit. Makin tinggi skor, maka makin rendah risiko kredit dan makin besar kemungkinan kredit disetujui.
Angka skor pun lebih akurat dan relevan karena dihitung dari data kredit nasional sumber yang terpercaya seperti OJK, dan sumber data lainnya.
Selain itu, laporan kredit yang berisi informasi debitur lengkap seperti identitas, profil, kredit historis dan riwayat pembayarannya, serta fasilitas kredit yang dimiliki hingga kemungkinan gagal bayar ataupun informasi lainnya.
PEFINDO Biro Kredit menjamin keamanan dan kerahasiaan data nasabah, dengan sistem teknologi informasi (IT) yang handal dan teruji melalui sistem verifikasi yang terpadu hingga tata kelola keamanan berstandar internasional ISO 27001.
Direktur IdScore Wahyu Trenggono menambahkan bahwa platform ini selain terintegrasi dengan SLIK OJK nantinya akan turut terkoneksi dengan alternatif skor kredit lainnya, seperti transaksi telekomunikasi dan track record dari aktivitas di platform teknologi finansial (tekfin/fintech).
"Kehadiran platform pengecekan kredit personal ini membuat Indonesia setara dengan negara maju lain. Integrasi dengan riwayat di bank dan multifinance ini baru tahap pertama, selanjutnya kami juga akan membuatnya relevan dengan sektor informal dan pekerja seni, lewat terhubung dengan fintech paylater atau data transaksi telekomunikasi," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel