Hal ini tergambar dari setidaknya terdapat 4 platform wealthtech yang diguyur pendanaan para pemodal lokal maupun global.
Terbaru, PT Moduit Digital Indonesia (Moduit) baru saja membuka putaran pendanaan Pre-Series A, dan mendapat dana segar senilai US$4,5 juta dari Reciprocus Financial Services Pte Ltd, pengusaha insurtech Singlife bernama Walter de Oude, fintech asal Singapura Helicap, serta PT Alto Network (Indonesia) yang merupakan anak perusahaan Grup Djarum.
Founder & CEO Moduit, Jeffry Lomanto mengungkap pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat kelebihan platform dari para kompetitor, yaitu mengembangkan platform digital yang turut diramaikan para Mitra Perencana Keuangan.
Menggandeng human advisor menjadi salah satu strategi Moduit menambah basis pengguna, sekaligus beriringan dengan upaya memperluas basis produk sebagai aggregator instrumen investasi alternatif yang tetap terkurasi oleh para profesional.
Beberapa bulan sebelumnya, platform Ajaib menjadi yang paling mencolok, sebab berhasil menjadi fintech unikorn investasi pertama di Asia Tenggara setelah diguyur US$153 juta pada putaran pendanaan Series B pada Oktober 2021.
Menariknya, platform besutan perusahaan sekuritas PT Ajaib Sekuritas Asia dan agen penjual efek reksa dana PT Takjub Teknologi Indonesia ini baru menutup putaran pendanaan Series A dengan nilai US$90 juta di Maret 2021. Artinya, platform yang identik dengan warna biru langit ini mengumpulkan US$243 juta sepanjang 2021 saja.
Adapun, platform Pluang besutan PT Bumi Santosa Cemerlang setelah membuka pendanaan Pre-Series B sebesar US$20 juta pada awal tahun, mendapatkan tambahan US$35 juta pada September 2021 untuk menutup putarannya di Series B.
Terakhir, PT Bibit Tumbuh Bersama atau Bibit (Bibit.id) mendapatkan dua kali dana segar di sepanjang semester I/2021. Bibit menutup Series A di angka US$30 juta pada Januari 2021 dan berhasil menggaet US$65 juta untuk putaran Series B pada Mei 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel