Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank JTrust Indonesia Tbk. berencana kembali menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) melalui penawaran umum terbatas atau PUT II.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/11/2021), perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 9,05 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp100. Harga pelaksanaan sejauh ini belum ditetapkan.
Manajemen perseroan menyatakan bahwa aksi korporasi tersebut bertujuan mendukung kegiatan usaha serta memperkuat struktur modal Bank JTrust.
“Struktur permodalan adalah salah satu faktor utama untuk mendukung pelaksanaan rencana bisnis perseroan,” demikian keterangan manajemen BCIC.
Penambahan modal melalui skema rights issue ini tak terlepas dari pemenuhan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, yang mewajibkan bank memenuhi modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada 31 Desember 2021.
Penerbitan saham baru tersebut akan dilaksanakan sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015, yang menyebutkan bahwa jangka waktu rights issue tidak lebih dari 12 bulan, setelah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham atau RUPS.
Oleh karena itu, perseroan akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2021. Pemanggilan rapat akan dilakukan pada 25 November mendatang dan diumumkan di laman Bursa Efek Indonesia serta KSEI.
Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPSLB adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada 24 November 2021.
Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat yang disampaikan kepada direksi perseroan selambat-lambatnya 7 hari sebelum tanggal pemanggilan RUPSLB.
Sebagai catatan, pada November 2021, BCIC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,54 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari otoritas pada 12 November 2021. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan hak HMETD di pasar reguler pada 22 November 2021, sedangkan di pasar tunai 24 November 2021.
Adapun tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler jatuh pada 23 November 2021, sedangkan di pasar tunai 25 November 2021.
Sementara itu, tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 24 November 2021 dan tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia pada 25 November.
Periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 26 November sampai dengan 2 Desember 2021. Tanggal tersebut sekaligus sebagai periode pelaksanaan HMETD, yakni berupa pendaftaran, pemesanan, dan pembayaran HMETD.
Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan dijadwalkan pada 6 Desember 2021. BCIC menetapkan jadwal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan pada 7 Desember 2021.
Dua hari berikutnya, yakni 9 Desember 2021 merupakan jadwal penyerahan saham hasil penjatahan pemesanan saham tambahan sekaligus pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian saham tambahan yang tidak terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel