Mau Ada Investor Baru, Saham Allo Bank (BBHI) sudah Meroket Ribuan Persen

Bisnis.com,11 Nov 2021, 13:55 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Allo Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan performa ciamik sepanjang tahun berjalan 2021. Harga saham bank yang dikuasai PT Mega Corpora milik pengusaha Chairul Tanjung, sudah meroket ribuan persen.

Berdasarkan data RTI, pada perdagangan Kamis (11/11/2021) pukul 13.51, saham BBHI terkerek 0,99 persen menuju level Rp7.625 per lembar saham. Dalam sepekan terakhir, saham perseroan tercatat naik 8,93 persen. 

Jika dirunut secara year-to-date (ytd), saham BBHI telah melesat hingga 3.429,34 persen, atau berada di rentang Rp196 hingga menuju ke level tertingginya, yakni Rp7.976. Pertumbuhan signifikan ini membuat market cap perseroan mencapai Rp89,08 triliun. 

Performa ciamik ini tidak terlepas dari sejumlah sentimen positif, misalnya, rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp4,80 triliun sebelum Desember 2021. 

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/11/2021), manajemen Allo Bank menyatakan bahwa ada investor strategis yang siap ambil komitmen dalam aksi korporasi tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima dari PT Mega Corpora, manajemen menyatakan investor strategis saat ini sedang dalam tahap due diligence dan akan memberikan komitmennya, sebelum jadwal pendaftaran menjadi efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dalam jangka waktu tersebut, PT Mega Corpora akan melaporkan kepada perseroan dan perseroan akan menyampaikan daftar investor strategis yang telah memberikan komitmen untuk mengambil HMETD milik PT Mega Corpora, beserta jumlah HMETD yang dialihkan oleh PT Mega Corpora kepada masing-masing investor strategis,” tulis manajemen.

Dalam aksi rights issue kali ini, BBHI siap menerbitkan 10,05 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan senilai Rp478 per saham.

PT Mega Corpora, selaku pemegang saham terbesar BBHI dengan kepemilikan saham mencapai 90 persen hanya akan mengambil dan melaksanakan sebagian dari HMETD sebanyak 2,712 miliar atau sekitar 30 persen dari seluruh menjadi haknya.

Perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 6 Desember 2021. Periode pelaksanaan HMETD diperkirakan 20-24 Desember 2021.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum terbatas atau PUT III, setelah dikurangi biaya emisi bakal digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan modal inti hingga masuk ke kelompok KBMI 2. Dana juga akan digunakan untuk pengembangan usaha, termasuk upaya mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang perkreditan dengan inovasi teknologi atau bank digital.

Diberitakan Bisnis sebelumnya bahwa CT Corp mempertimbangkan mitra strategis dalam mengembangkan skala bisnis Allo Bank. Kabar yang muncul sejak April 2021 tersebut bermuara pada satu nama, yakni WeBank. 

Kemudian beredar juga kabar terbaru yang menyebutkan bahwa investor strategis dari BBHI adalah perusahaan teknologi dengan produk perpesanan instan WeChat. WeBank dan WeChat diketahui merupakan perusahaan di bawah Tencent. Tencent merupakan perusahaan internet dan teknologi besar dengan kantor pusat di Shenzhen, China.

Dilansir dari situs resmi, Tencent memiliki beragam produk, di antaranya WeChat yang berada di sektor komunikasi dan sosial. Tencent juga memiliki layanan di teknologi finansial atau fintech berupa WeChat Pay, QQ Wallet, dan lainnya. Adapun, saat ini pemegang saham Allo Bank terdiri dari masyarakat umum sebesar 10 persen dan PT Mega Corpora sebesar 90 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini