Krisis Migran di Perbatasan Belarusia Berpotensi Memicu Konfrontasi Militer

Bisnis.com,12 Nov 2021, 13:10 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi-Para pengungsi masuk ke Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara yang berbatasan dengan Belarusia memperingatkan bahwa krisis migran di perbatasan timur Uni Eropa dapat berubah menjadi konfrontasi militer.

Sementara itu, Ukraina akan mengerahkan lagi ribuan tentara untuk mengawal perbatasannya. Lithuania, Estonia dan Latvia menyatakan bahwa Belarusia telah menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Eropa karena sengaja meningkatkan serangan hibrida menggunakan migran untuk membalas sanksi Uni Eropa.

"Hal ini akan meningkatkan kemungkinan provokasi dan insiden serius yang juga bisa meluas ke domain militer," menurut pernyataan bersama menteri pertahanan kedua negara.

Kementerian Pertahanan Belarusia sebelumnya menyatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap peningkatan kekuatan militer Polandia di dekat perbatasan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah tanggapan yang tepat, baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan sekutu strategisnya, Rusia.

Meskipun bukan anggota UE, Ukraina, yang dikhawatirkan akan menjadi titik panas lainnya, mengumumkan latihan dan pengerahan 8.500 tentara tambahan dan petugas polisi ke perbatasan utara negara itu dengan Belarusia.

Migran yang terdampar di Belarusia melemparkan batu dan ranting kayu ke penjaga perbatasan Polandia dan menggunakan kayu gelondongan untuk mencoba mendobrak pagar kawat berduri semalaman dalam upaya baru untuk memaksa masuk ke UE, kata pihak berwenang di Warsawa seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (12/11).

UE mengatakan Minsk mendorong ribuan orang yang melarikan diri dari bagian dunia yang dilanda perang untuk mencoba melintasi perbatasannya. Hal itu dapat memicu sanksi baru pada Belarusia dan maskapai penerbangan yang mengangkut para migran setelah Senin depan.

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengancam akan membalas, termasuk dengan menutup transit gas alam Rusia melalui Belarusia meskipun tidak ada tanggapan segera dari Rusia, sekutu dan pendukung keuangannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan mencoba membantu Eropa mengatasi krisis energi dan berharap pihak berwenang Jerman akan segera mengesahkan pipa Nord Stream 2 yang akan membawa lebih banyak gas Rusia ke negara dengan ekonomi terbesar Eropa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini