Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp361,09 miliar per September 2021.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III/2021, rugi KB Bukopin susut 66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,05 triliun.
Pendapatan bunga tercatat menurun sebesar 24 persen yoy atau Rp3,19 triliun, sedangkan beban bunga menyusut 31 persen yoy menjadi Rp2,58. Dari situ, pendapatan bunga bersih BBKP naik 31 persen yoy menjadi Rp611,1 miliar.
KB Bukopin mencatat kredit yang diberikan menyusut 5 persen menjadi Rp53,93 triliun per 30 September 2021, dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp56,87 triliun.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 28 persen ytd menjadi Rp56,47 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang menyusut sebesar 29 persen ytd, dari Rp14,05 triliun menjadi Rp9,97 triliun.
Adapun, total aset KB Bukopin naik sebesar 12 persen ytd. Total aset BBKP per 31 Desember 2020 sebesar Rp79,93 triliun naik menjadi Rp89,27 triliun per 30 September 2021.
Selain itu, KB Bukopin juga tercatat menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 8,15 persen secara gross dan 4,94 persen secara net pada 30 September 2021.
Untuk NIM dan BOPO, BBKP mencatatkan rasio masing-masing sebesar 0,91 persen dan 110,17 persen pada 30 September 2021.
Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) terkontraksi di level 0,78 persen. Sementara, rasio ROE juga terkontraksi di level 9,40 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel