Sebut Wayang Kulit dari Malaysia, Adidas Tuai Protes Keras

Bisnis.com,16 Nov 2021, 09:53 WIB
Penulis: Aliftya Amarilisya
Adidas

Bisnis.com, SOLO - Dalam perilisan produk teranyarnya yang masuk dalam koleksi City Pack, Adidas Singapura menuai kecaman dari warganet Indonesia lantaran menyebut wayang kulit berasal dari Malaysia.

"Merayakan warisan budaya Malaysia lewat mata @JAEMYC dalam #UltraBOOST DNA City Pack berikutnya. Desainnya berbicara tentang penghormatan kepada Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan 'lama-bertemu-baru' pada DNA UltraBOOST," tulis Adidas Singapura di akun Instagram-nya.

Melalui kolom komentar, netizen Tanah Air lantas beramai-ramai menjelaskan bahwa wayang kulit berasal dari Indonesia.

"Wayang is recognized by UNESCO as the original cultural heritage of INDONESIA?, not from other countries. Hopefully we can all equally appreciate the cultural heritage of each country," komentar @_____akhania.

"In 2003, UNESCO acknowledged Indonesian wayang as a Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang comes from the word “ma Hyang” meaning a journey towards land of spirituality. It also said that Wayang originated from a Javanese word meaning shadow," tulis akun @wizardlatrc.

Sementara itu, meski awalnya sempat diam, melihat banyaknya protes yang ada Adidas kemudian memberikan pernyataan resminya terkait hal tersebut melalui Instagram Story.

Dalam pernyataan tersebut, pihaknya meminta maaf dan mengakui wayang kulit aslinya berasal dari Indonesia.

"Terima kasih sudah menghubungi kami. Meski wayang kulit adalah bagian penting dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti [bahwa Wayang Kulit] aslinya berasal dari Indonesia. Kami sungguh meminta maaf karena ketidaksengajaan (untintentional offence) yang sudah terjadi, dan sekarang kami mengubah [caption] unggahan kami," tulis Adidas Singapura, dikutip pada Selasa (16/11/2021).

Lebih lanjut, Adidas Singapura juga mengungkapkan bahwa pihak brand maupun seniman yang berkolaborasi tidak bermaksud untuk mengklaim kebudayaan Indonesia.

"Ketika bekerja dengan seniman untuk mengembangkan desain soal budaya yang menggambarkan Malaysia dan Asia Tenggara, kami benar-benar terinspirasi dari kekayaan budaya di negara-negara di Asia Tenggara. Untuk menghindari kerancuan, baik brand maupun seniman tidak bermaksud untuk mengklaim bentuk seni budaya dari Indonesia," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aliftya Amarilisya
Terkini