Perpanjangan PPKM, Kabupaten Cirebon Bersama 8 Daerah Lainnya Tertahan di Level 3

Bisnis.com,16 Nov 2021, 14:23 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Kabupaten Cirebon tetap bertahan di level 3 setelah pemerintah pusat kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebutkan penyebab Kabupaten Cirebon tetap bertahan di level 3 lantaran cakupan vaksinasi masih rendah, terutama untuk kelompok lansia. Sementara, jumlah kasus aktif Covid-19 dan bed occupancy rate (BOR) sudah rendah.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun per Selasa (2/11/2021), cakupan vaksinasi di Kabupaten Cirebon baru 48,08 persen atau 857.279 jiwa. Sementara, sasaran dalam program percepatan Penanganan ini sebanyak 1.782.964.

Kemudian, untuk sasaran vaksinasi bagi masyarakat kelompok lansia baru 30,55 persen atau 47.288. Sementara, lansia yang menjadi sasaran dalam program tersebut 154.777.

Di wilayah Jawa Barat, yang masuk ke dalam level 3 pada perpanjangan PPKM Jawa-Bali yakni, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.

Untuk level 2 berada Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Subang.

Sementara untuk level 1 yakni Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, dan Kabupaten Bekasi.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, kendala di Kabupaten Cirebon saat ini yakni vaksinasi. pelaksanaan vaksinasi di kabupaten tersebut terjadi karena keterlambatan distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah provinsi atau pun pemerintah provinsi.

"Permasalahan distribusi vaksin terjadi pada minggu-minggu kemarin. Tetapi sekarang, distribusi sudah lancar dan siap disuntikkan kepada masyarakat di Kabupaten Cirebon yang menjadi sasaran," kata Imron.

Imron mengatakan, selain keterlambatan proses distribusi, permasalahan proses vaksinasi di Kabupaten Cirebon terjadi karena adanya kesalahan input data oleh petugas di lapangan.

Tidak hanya itu, lanjut Imron, ada beberapa kuwu yang tidak aktif melakukan sosialisasi vaksinasi. Padahal, peran aktif pimpinan di desa tersebut menjadi salah satu kunci kesuksesan program dari pemerintah pusat.

"Mengimbau juga kepada masyarakat untuk tidak meragukan dan mengikuti program vaksinasi. Harus optimis sampai akhir tahun ini bisa selesai," kata Imron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini