Bisnis.com, JAKARTA -- Mayoritas perusahaan asuransi yang melantai di pasar modal mencatatkan kinerja positif dari sisi perolehan premi sampai dengan kuartal III/2021.
Dari 14 emiten asuransi yang telah mempublikasikan laporan keuangan kuartal III/2021, 10 perusahaan di antaranya mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bruto.
Beberapa perusahaan yang pertumbuhannya cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu antara lain, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) yang mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 52,06 persen, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) tumbuh 19,69 persen, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) tumbuh 38,72 persen, dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) tumbuh 10,35 persen.
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) juga mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 7,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni naik menjadi Rp1,78 triliun sampai dengan kuartal III/2021 dari sebelumnya Rp1,65 triliun pada kuartal III/2020.
Wakil Presiden Direktur AMAG Karel Fitrijanto mengatakan, kontributor terbesar perolehan premi perseroan berasal dari asuransi kebakaran yang menyumbang 36 persen terhadap total pendapatan premi bruto perseroan. Kemudian, disusul oleh asuransi lainnya yang berkontribusi sebesar 31 persen, asuransi kendaraan bermotor 18 persen, asuransi kesehatan 8 persen, dan asuransi pengangkutan sebesar 7 persen.
"Kenaikan premi ini didorong oleh meningkatnya premi bruto di sejumlah lini bisnis, antara lain asuransi rangka kapal, kesehatan, pengangkutan, dan kebakaran," ujar Karel, baru-baru ini.
Sedangkan PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk. (ASMI) sampai dengan Oktober 2021 mampu membukukan perolehan premi bruto senilai Rp709 miliar atau melesat hingga 139,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp296 miliar.
Direktur Utama ASMI Jemmy Atmadja menuturkan, pertumbuhan kinerja perseroan utamanya ditopang dari lini bisnis asuransi properti yang memang mendominasi kontribusi perolehan premi perseroan tiap tahunnya.
"Diikuti lini bisnis kendaraan bermotor. Ini didorong dari rekanan bisnis, khususnya multifinance, bank, agensi, dan direct bisnis perseroan kami," kata Jemmy.
Jemmy mengklaim perolehan premi ASMI sampai dengan Oktober 2021 tersebut telah melampaui target yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini. Dengan telah tercapainya target tahun ini, kata Jemmy, perseroan akan memanfaatkan sisa akhir waktu di 2021 untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan ke nasabah dan rekanan bisnis. Hal ini dilakukan agar kepercayaan nasabah dan rekanan bisnis kepada perseroan semakin meningkat.
Pertumbuhan premi yang dicatatkan para emiten asuransi juga diiringi oleh pertumbuhan perolehan laba. Dari data yang dikumpulkan Bisnis, terdapat enam emiten yang mampu membukukan pertumbuhan laba hingga kuartal III/2021.
Beberapa perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi bottom line, antara lain PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) yang membukukan laba bersih Rp116,05 miliar atau tumbuh 50,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) memperoleh laba Rp9,52 miliar atau tumbuh 15,95 persen, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) membukukan laba Rp964,6 juta atau tumbuh 264,45 persen.
Kemudian, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) mampu mencatatkan pertumbuhan laba hingga 58,84 persen, yakni naik dari Rp69,35 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp110,16 miliar pada kuartal III/2021. Lalu, AMAG berhasil mengantongi laba senilai Rp107,57 miliar hingga kuartal III/2021 atau naik 32,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wakil Presiden Direktur AMAG Karel Fitrijanto menyampaikan bahwa kenaikan perolehan laba tersebut didorong dari adanya peningkatan hasil underwritting dan hasil investasi perseroan. Hasil investasi perseroan mencapai senilai Rp74,51 miliar sampai dengan kuartal III/2021 atau naik 35,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp55,06 miliar.
"Hasil investasi lebih tinggi karena penempatan investasi yang lebih tinggi," kata Karel.
Jumlah investasi perseroan sampai dengan September 2021 tercatat naik 41,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau naik menjadi Rp2,37 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp1,67 triliun.
Di sisi lain, klaim bruto yang dibayarkan AMAG mengalami penurunan sebesar 3,56 persen, yakni turun dari Rp599,81 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp578,48 miliar pada kuartal III/2021.
Perusahaan yang labanya juga mampu terkerek seiring dengan pertumbuhan perolehan premi, yakni ASMI. Selain membukukan pertumbuhan premi, klaim bruto ASMI sampai dengan Oktober 2021 mengalami penurunan sebesar 25 persen, yakni dari Rp266 miliar sepanjang Januari-Oktober 2020 menjadi Rp199 miliar sepanjang Januari-Oktober 2021.
Kinerja tersebut membuat perseroan mampu mengantongi laba bersih senilai Rp47 miliar sampai dengan Oktober 2021. "Dari kinerja tersebut dan pertumbuhan hasil investasi yang dilakukan, ASMI berhasil mencatatkan laba bersih yang meningkat sebesar 160 persen menjadi Rp47 miliar, di mana pada periode yang sama Oktober 2020, ASMI mencatat rugi bersih Rp78 miliar," tutur Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan ASMI Norvin Osel.
Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berhasil mencatatkan laba konsolidasian tahun berjalan senilai Rp229 miliar per akhir September 2021. Performa ini dikontribusikan dari perolehan pendapatan underwriting sebesar Rp1,5 triliun, naik sebesar 7,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun dan hasil investasi yang mencapai Rp233 miliar atau naik sebesar 17,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp198 miliar.
Produksi premi di kuartal III/2021 pada induk perusahaan dikontribusikan dari class of business (COB) asuransi kebakaran sebesar Rp955 miliar atau naik 61 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp593 miliar, serta asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp233 miliar atau naik 62 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp144 miliar.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk bertumbuh dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian dengan memberikan nilai tambahan bagi pelanggan melalui customer journey kepada tertanggung yang lebih baik.
“Memulihnya ekonomi di Indonesia akan berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, momen ini akan dipergunakan oleh Tugu Insurance memasarkan produknya kepada pelanggan yang membutuhkan perlindungan. Tentunya ini harus disertai dengan nilai tambahan yang diberikan oleh perusahaan, dan Tugu Insurance dalam hal ini mengedepankan implementasi teknologi untuk memberikan kecepatan dan kemudahan dalam pelayanan bagi pelanggannya,” ujar Indra melalui keterangan tertulisnya.
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) juga mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 7,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni naik menjadi Rp1,78 triliun sampai dengan kuartal III/2021 dari sebelumnya Rp1,65 triliun pada kuartal III/2020.
Wakil Presiden Direktur AMAG Karel Fitrijanto mengatakan, kontributor terbesar perolehan premi perseroan berasal dari asuransi kebakaran yang menyumbang 36 persen terhadap total pendapatan premi bruto perseroan. Kemudian, disusul oleh asuransi lainnya yang berkontribusi sebesar 31 persen, asuransi kendaraan bermotor 18 persen, asuransi kesehatan 8 persen, dan asuransi pengangkutan sebesar 7 persen.
"Kenaikan premi ini didorong oleh meningkatnya premi bruto di sejumlah lini bisnis, antara lain asuransi rangka kapal, kesehatan, pengangkutan, dan kebakaran," ujar Karel, baru-baru ini.
Sedangkan PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk. (ASMI) sampai dengan Oktober 2021 mampu membukukan perolehan premi bruto senilai Rp709 miliar atau melesat hingga 139,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp296 miliar.
Direktur Utama ASMI Jemmy Atmadja menuturkan, pertumbuhan kinerja perseroan utamanya ditopang dari lini bisnis asuransi properti yang memang mendominasi kontribusi perolehan premi perseroan tiap tahunnya.
"Diikuti lini bisnis kendaraan bermotor. Ini didorong dari rekanan bisnis, khususnya multifinance, bank, agensi, dan direct bisnis perseroan kami," kata Jemmy.
Jemmy mengklaim perolehan premi ASMI sampai dengan Oktober 2021 tersebut telah melampaui target yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini. Dengan telah tercapainya target tahun ini, kata Jemmy, perseroan akan memanfaatkan sisa akhir waktu di 2021 untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan ke nasabah dan rekanan bisnis. Hal ini dilakukan agar kepercayaan nasabah dan rekanan bisnis kepada perseroan semakin meningkat.
Pertumbuhan premi yang dicatatkan para emiten asuransi juga diiringi oleh pertumbuhan perolehan laba. Dari data yang dikumpulkan Bisnis, terdapat enam emiten yang mampu membukukan pertumbuhan laba hingga kuartal III/2021.
Beberapa perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi bottom line, antara lain PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) yang membukukan laba bersih Rp116,05 miliar atau tumbuh 50,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) memperoleh laba Rp9,52 miliar atau tumbuh 15,95 persen, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT) membukukan laba Rp964,6 juta atau tumbuh 264,45 persen.
Kemudian, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) mampu mencatatkan pertumbuhan laba hingga 58,84 persen, yakni naik dari Rp69,35 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp110,16 miliar pada kuartal III/2021. Lalu, AMAG berhasil mengantongi laba senilai Rp107,57 miliar hingga kuartal III/2021 atau naik 32,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wakil Presiden Direktur AMAG Karel Fitrijanto menyampaikan bahwa kenaikan perolehan laba tersebut didorong dari adanya peningkatan hasil underwritting dan hasil investasi perseroan. Hasil investasi perseroan mencapai senilai Rp74,51 miliar sampai dengan kuartal III/2021 atau naik 35,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp55,06 miliar.
"Hasil investasi lebih tinggi karena penempatan investasi yang lebih tinggi," kata Karel.
Jumlah investasi perseroan sampai dengan September 2021 tercatat naik 41,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau naik menjadi Rp2,37 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp1,67 triliun.
Di sisi lain, klaim bruto yang dibayarkan AMAG mengalami penurunan sebesar 3,56 persen, yakni turun dari Rp599,81 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp578,48 miliar pada kuartal III/2021.
Perusahaan yang labanya juga mampu terkerek seiring dengan pertumbuhan perolehan premi, yakni ASMI. Selain membukukan pertumbuhan premi, klaim bruto ASMI sampai dengan Oktober 2021 mengalami penurunan sebesar 25 persen, yakni dari Rp266 miliar sepanjang Januari-Oktober 2020 menjadi Rp199 miliar sepanjang Januari-Oktober 2021.
Kinerja tersebut membuat perseroan mampu mengantongi laba bersih senilai Rp47 miliar sampai dengan Oktober 2021. "Dari kinerja tersebut dan pertumbuhan hasil investasi yang dilakukan, ASMI berhasil mencatatkan laba bersih yang meningkat sebesar 160 persen menjadi Rp47 miliar, di mana pada periode yang sama Oktober 2020, ASMI mencatat rugi bersih Rp78 miliar," tutur Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan ASMI Norvin Osel.
Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berhasil mencatatkan laba konsolidasian tahun berjalan senilai Rp229 miliar per akhir September 2021. Performa ini dikontribusikan dari perolehan pendapatan underwriting sebesar Rp1,5 triliun, naik sebesar 7,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun dan hasil investasi yang mencapai Rp233 miliar atau naik sebesar 17,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp198 miliar.
Produksi premi di kuartal III/2021 pada induk perusahaan dikontribusikan dari class of business (COB) asuransi kebakaran sebesar Rp955 miliar atau naik 61 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp593 miliar, serta asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp233 miliar atau naik 62 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp144 miliar.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk bertumbuh dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian dengan memberikan nilai tambahan bagi pelanggan melalui customer journey kepada tertanggung yang lebih baik.
“Memulihnya ekonomi di Indonesia akan berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, momen ini akan dipergunakan oleh Tugu Insurance memasarkan produknya kepada pelanggan yang membutuhkan perlindungan. Tentunya ini harus disertai dengan nilai tambahan yang diberikan oleh perusahaan, dan Tugu Insurance dalam hal ini mengedepankan implementasi teknologi untuk memberikan kecepatan dan kemudahan dalam pelayanan bagi pelanggannya,” ujar Indra melalui keterangan tertulisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel