Gangguan Layanan Grab di 3 Negara Asean Berlanjut Hari Ini

Bisnis.com,17 Nov 2021, 12:08 WIB
Penulis: Dany Saputra
Grab Bike/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan dengan aplikasi Grab Holdings Inc. berlanjut untuk hari kedua, Rabu (17/11/2021), ketika raksasa layanan transportasi dan pengiriman Asia Tenggara itu berusaha untuk pulih dari salah satu kegagalan layanan terburuknya.

Beberapa pengguna di negara-negara termasuk Singapura, Malaysia dan Filipina masih melaporkan masalah menggunakan aplikasi lebih dari 24 jam sejak terhentinya layanan mulai terjadi. 

Grab sendiri diketahui bersiap untuk go public di salah satu merger SPAC terbesar, Rabu menegaskan bahwa "layanan inti" telah dipulihkan tetapi masalah tetap ada.

Jutaan orang di seluruh Asia Tenggara mengandalkan Grab untuk perjalanan dengan mobil dan skuter serta pengiriman makanan dan layanan keuangan digital. 

Gangguan layanan terjadi hanya beberapa minggu sebelum perusahaan yang berbasis di Singapura bersiap untuk bergabung dengan Altimeter Growth Corp., perusahaan akuisisi tujuan khusus AS dari Altimeter Capital Management milik Brad Gerstner.

Grab telah menunda kesepakatan senilai US$40 miliar - yang diumumkan pada April dan salah satu merger terbesar yang pernah ada dengan SPAC - ke kuartal keempat karena perusahaan harus mengerjakan audit atas rekening tiga tahun terakhir. Perusahaan mengulangi minggu lalu bahwa mereka mengharapkan kesepakatan untuk menyelesaikan kuartal ini.

Grab beroperasi di lebih dari 400 kota di delapan negara di Asia Tenggara. 

Dengan demikian, Grab adalah pemain dominan di kawasan yang berpenduduk sekitar 650 juta orang. Persaingan ride-hailing semakin ketat. Hal ini ditunjukkan oleh pesaing Grab seperti Gojek yang bergabung dengan perusahaan e-commerce PT Tokopedia untuk memperbesar layanannya. 

Grab juga bersaing dengan Foodpanda dan Deliveroo Plc dari Delivery Hero SE serta pendatang baru seperti AirAsia Group Bhd. di beberapa negara di kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini
'