Aplikasi Grab Eror, Ekonom: Bisa Rugi Besar!

Bisnis.com,17 Nov 2021, 16:25 WIB
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Ilustrasi pengemudi ojek daring Grab./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Grab diprediksi bakal mengalami kerugian besar akibat terdampak gangguan layanan yang terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Ekonom dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut masalah keandalan sistem masih menjadi isu yang sensitif di perusahaan digital.

"Salah satu tolok ukur reputasinya tentu saja keandalan sistem dari mereka. Kasus sistem yang down di Grab merupakan sebuah kerugian besar bagi Grab sendiri," ujarnya, Rabu (17/11/2021).

Huda mengatakan kerugian yang didapat bisa berupa materiel dan imateriel. Dari sisi materiel misalnya, potensi transaksi atau order yang didapatkan bagi mitra pengemudi, mitra restoran, hingga perusahaan sendiri.

Menurutnya, potensi keuntungan per hari dari transaksi tersebut bisa mencapai miliaran rupiah. Namun, potensi tersebut hilang seiring dengan gangguan aplikasi yang dialami.

Selain itu, lanjutnya, kerugian secara imateriel didapat dari transaksi yang hilang tersebut dan bisa beralih ke aplikasi pesaing.

Huda menyebut dengan kerugian tersebut Grab harus memikirkan strategi untuk dapat menarik kembali pelanggan yang mungkin berpindah ke aplikasi lain. Seharusnya bisa memberikan sejumlah kompensasi berupa promo atau diskon kepada pengguna.

Di sisi lain, menurut Huda, kondisi tersebut juga menjadi ujian bagi Grab untuk bisa mengatasi gangguan sistem.

"Walaupun sebenarnya patut dipertanyakan juga sistem Grab bisa down. Namun dalam teknologi, kejadian macam ini bisa dibilang sering terjadi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'