593.100 UMKM Sumbar Didorong Melek Teknologi

Bisnis.com,17 Nov 2021, 10:33 WIB
Penulis: Noli Hendra
Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy di acara Minangkabau Creative Economy Festival yang diselenggarakan Bank Indonesia di Padang./Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang besar dalam perekonomian di Ranah Minang.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengungkapkan setidaknya ada sekitar 89 persen perekonomian masyarakat di Sumbar bergerak di sektor UMKM.

"Makanya selama pandemi Covid-19 ini, dampaknya sangat dirasakan bagi perekonomian di Sumbar. Karena sebagian besar perekonomian di sektor UMKM," katanya, Rabu (17/11/2021).

Menurutnya pandemi membuat pelaku UMKM mengalami penurunan pelanggan, sehingga permintaan pasar juga turut lesu. Tapi kini seiring telah adanya sejumlah kebijakan dari pemerintah, kondisi perekonomian pun berangsur membaik.

Salah satu upaya untuk pengembangan kembali sektor UMKM di masa pandemi adalah peningkatan inovasi, kreasi, adaptasi dan keterampilan para pelaku UMKM.

"Jadi bukan saja dengan berjualan maupun melakukan pembayaran secara online, tetapi juga menciptakan produk yang kreatif dan berdaya saing sehingga bisnis bisa terus berkesinambungan," ujarnya.

Wagub menyebutkan jika berpikir ke sisi lain, pandemi seakan menyadarkan pelaku UMKM bahwa harus mampu terlibat dalam pasar digital melalui akselerasi pemanfaatan teknologi digital.

Audy menegaskan salah satu contoh baru-baru ini ada beberapa fasilitasi kepada pelaku UMKM dalam menembus pasar global, seperti kreasi nusantara, from local to global, yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura.

Untuk itu, Audy menyatakan pelaku UMKM di Sumbar harus dapat memanfaatkan peluang fasilitasi pemasaran ini melalui teknologi digital.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A menyampaikan, Bank Indonesia Sumbar saat ini memiliki 85 wirausaha Bank Indonesia, 23 industri kreatif syariah, 7 klaster komoditas unggulan, yaitu kopi, padi organik, bawang merah, tenun minang, hortikultura, sulaman naras dan klaster sapi perah.

"Kita juga memiliki kegiatan pemberdayaan ekonomi pesantren pada 6 pondok pesantren untuk pengembangan usaha air minum, laundry, barbershop, fotokopi, bordir serta fashion syar'i. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," terang Wahyu.

Sehingga untuk inisiasi penyelenggaraan kegiatan Minang CrEFT merupakan salah satu bentuk bank Indonesia Sumatera Barat untuk mendorong komitmen Ekonomi Daerah, mendorong pengembangan industri kreatif, mengakselerasi transformasi UMKM digital, untuk mendukung dan mendorong UMKM untuk go global.

Wahyu juga menjelaskan, kegiatan Minang CrEFT dilaksanakan pada tanggal 16 - 18 November 2021 secara hybrid (offline dan online), dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama penyelenggaraan acara. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini