Bisnis.com, JAKARTA - Bank of China akan menyelenggarakan webinar yang membahas soal local currency settlement (LCS) untuk memberikan pemahaman manfaat penerapan kerangka tersebut kepada para pengusaha.
Webinar bertajuk Indonesia China LCS Implementation-Progress and Best Practice, IDR-RMB More Wonder to Discover with Local Currency Settlement tersebut akan digelar pada Rabu, 24 November 2021 mulai pukul 14.00 WIB (15.00 waktu Beijing) dengan fasilitas Zoom.
Dalam siaran resmi Bank of China pada Rabu (17/11/2021) disebutkan bahwa transaksi bilateral selama ini memakai mekanisme melalui konversi valuta USD, meskipun negara mitra usaha memiliki valuta sendiri.
Saat ini, hubungan perdagangan China dan Indonesia serta investasi meningkat dan diprediksi akan mendongkrak transaksi mata uang yuan dan rupiah. Adapun, sejak 2 bulan lalu, kerangka LCS telah diberlakukan terhadap yuan dan rupiah.
"Melihat bahwa LCS diharapkan bisa menunjang kelancaran transaksi yuan dan rupiah bagi para pengusaha, perlu pemahaman terhadap manfaat penerapan LCS. Maka kami merencanakan webinar mengenai LCS yang diperkirakan cukup praktis untuk mensosialisasikan LCS bagi para pengusaha dan pihak yang berkepentingan," ungkap Bank of China.
Dalam penyelenggaraan webinar ini, Bank of China bekerja sama dengan LIT dan Apindo, serta didukung oleh KBRI Beijing dan Bank Indonesia KP Beijing.
Webinar ini ditargetkan akan diikuti oleh pengusaha Indonesia, pengusaha China di Indonesia, termasuk para pengusaha dan calon investor di China, serta para pengusaha di negara Asean.
Ruang lingkup pemaparan akan berkisar pada Dasar Regulasi Penerapan LCS, Teknis Pelaksanaan, dan pengalaman dari Bank of China Cabang Jakarta selama 2 bulan implementasi LCS ini, meliputi produk dan layanan unggulan yang mendukung LCS serta program yang mendukung pengusaha Indonesia membuka pasar dan mendapatkan partner bisnis/Investor yang tepat dengan pengusaha di China.
"Untuk itu juga telah didapatkan dukungan dari KBRI, Kantor Perwakilan BI di Beijing, Kedubes Tiongkok untuk ASEAN di Jakarta, dan lainnya," ungkap Bank of China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel