Rupiah Dibuka Tertekan, Dolar AS Perkasa Berkat Belanja Warga Amerika

Bisnis.com,17 Nov 2021, 09:35 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah, tertekan penguatan dolar AS menyusul optimisnya data penjualan ritel dan produksi industri.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (17/11/2021), mata uang Garuda melemah 23,5 poin atau 0,17 persen ke Rp14.236 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau stagnan di 95,91.

Penguatan dolar AS juga menekan mata uang lain di Asia, seperti dolar Hongkong yang melemah 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,30 persen, dan peso Filipina melemah 0,13 persen.

Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor saat ini mencerna data penjualan ritel AS untuk mengukur langkah selanjutnya dari kenaikan suku bunga The Federal Reserve AS.

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar sedang menanti pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) pada Kamis (18/11/2021).

“BI diperkirakan akan menahan suku bunga hingga akhir tahun depan, dan tetap memperhatikan arah kebijakan moneter bank sentral AS,” tulisnya dalam riset harian.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, BI sudah memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin menjadi 3,5 persen yang merupakan rekor terendah dalam sejarah.

Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup menguat di rentang Rp14.180-Rp14.220.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini