Perma Plasindo (BINO) Patok Harga IPO Rp138, Incar Dana Rp60,03 Miliar

Bisnis.com,18 Nov 2021, 07:29 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Produk alat tulis dan pengarsipan merek Bantex/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perma Plasindo Tbk. menetapkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp138 per saham. Induk dari produsen produk pengarsipan Bantex ini membidik dana segar Rp60,03 miliar dari IPO.

Berdasarkan prospektus di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (18/11/2021) Perma Plasindo yang akan mendapatkan kode saham BINO ini melepas maksimal 435 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Sebagai pemanis aksi ini, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 217,50 juta waran seri I atau sebanyak 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum ini disampaikan.

"Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan," tulis manajemen dalam prospektus. 

Setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I, setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.

Masa penawaran umum perdana saham digelar selama 18-23 November 2021, penjatahan sama dilakukan pada 23 November, dan distribusi saham dan waran seri I secara elektronik pada 24 November. BINO menargetkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 25 November.

PT Indo Capital Sekuritas dan PT Semesta Indovest Sekuritas ditunjuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek, sementara PT Philip Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek IPO BINO.

Sesuai rencana, sebanyak Rp38 miliar dana IPO akan digunakan untuk pelunasan pokok hutang pihak ketiga yaitu PT Usaha  Gema Jaya dan Koperasi Bintang Timur Kapital

Lalu, sebanyak Rp4,5 miliar akan digunakan sebagai pinjaman kepada entintas usaha, dan Rp2,85 miliar akan digunakan untuk pembelian 2 bidang tanah di Klaten dari pihak ketiga.

Lainnya, Rp2,55 miliar diberikan pinjaman kepada anak usaha di Singapura guna mengembangan Bantex Hybrid File Digital. Sedangkan sisanya akan digunakan oleh entitas anak dalam bentuk pinjaman modal kerja dari pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini