Top! BRMS Incar Produksi 4.500 Ton Bijih per Hari Semester II/2022

Bisnis.com,19 Nov 2021, 14:55 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dalam proses ekspansi pembangunan pabrik emas di Palu, Sulawesi Tengah. Dari pabrik ini, perseroan bisa menambah produksi bijih emas hingga delapan kali lipat pada paruh kedua 2022.

Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat mengatakan bahwa pabrik kami kedua emiten bersandi BRMS ini akan memiliki kapasitas produksi 4.000 ton bijih emas per hari.

“Ini baru akan berdiri Mei-Juni 2022. Ini tidak langsung beroperasi, harus melakukan tes dry run testing, wet run testing, dan uji coba produksi 2-4 bulan total sebelum melakukan commercial production,” ujarnya pada paparan publik, Jumat (19/11/2021).

Adapun, produksi 4.000 ton bijih per hari juga akan dilakukan secara bertahap. Namun, perseraon yakin pada akhir 2022 sudah bisa beroperasi penuh.

“Artinya dari pabrik pertama produksi 500 ton bijih per hari. Semester kedua tahun depan bisa menjadi 4.500 ton bijih per hari. Naiknya sampai 8 kali lipat. Tapi kami konservatif, karena ada mining recovery rate, jadi tidak semuanya bisa diproses, hanya 85-90 persen, jadi ada diskon 10-15 persen,” jelasnya.

Rencana ekspansi tambang emas di Palu akan didanai dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) atau rights issue pertama pada Maret 2021, dan dari kredit investasi.

“Pabrik pengolahan emas kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari didanai oleh fasilitas pinjaman US$48 juta itu kita dapat pinjaman kreditur dari AP Investment dengan tingkat bunga 10 persen per tahun dan dari BNI sekitar 8,5 persen per tahun,” jelas Herwin.

Adapun, BRMS telah menyerap dana rights issue pertama sebanyak US$23 juta. Dana ini untuk aktivitas pengeboran empat prospek emas di tambang Palu dengan penemuan tambahan cadangan tambahan, yang diumumkan pada Desember tahun ini dan Mei 2022 dengan jumlah cadangannya sekitar 20 juta ton bijih.

Pembangunan pabrik kedua diperkirakan bisa tuntas pada kuartal II/2022. Kemudian, untuk pembangunan pabrik ketiga di Palu, dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari juga didanai dari hasil PUT pertama sekitar US$48 juta. Fasilitas tersebut rencananya selesai pada Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini