Bisnis.com, BANDUNG -- PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyampaikan tujuh lini bisnis perseroan mengalami pertumbuhan premi per Oktober 2021.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi memaparkan ketujuh lini bisnis itu antara lain, lini bisnis asuransi properti, asuransi marine hull, asuransi bonding yang masuk dalam asuransi keuangan, asuransi aviasi, asuransi kesehatan, asuransi kargo, dan asuransi engineering yang masuk dalam asuransi rekayasa.
“Pertumbuhan cukup signifikan, terutama untuk asuransi marine hull yang mencapai 85 persen,” kata Cahyo dalam acara media gathering, Kamis (18/11/2021) malam.
Per Oktober 2021, perolehan premi untuk asuransi marine hull mencapai Rp375 miliar atau naik 85,64 persen dibandingkan dengan capaian per Oktober 2020 yang sebesar Rp202 miliar.
Kemudian, asuransi properti per Oktober 2021 mencapai Rp1,163 triliun atau naik 28,08 persen dibandingkan dengan Oktober 2020 sebesar Rp908 miliar.
Asuransi bonding naik menjadi Rp350 miliar per Oktober 2021 dari sebelumnya sebesar Rp248 miliar per Oktober 2020, asuransi aviasi naik menjadi Rp265 miliar per Oktober 2021 dari Rp179 miliar per Oktober 2020, asuransi kesehatan Oktober 2021 naik menjadi Rp297 miliar dari Oktober 2020 yang mencapai Rp293 miliar.
Lalu, asuransi kargo per Oktober 2021 mencapai Rp47 miliar atau naik dari sebelumnya per Oktober 2020 yang mencapai Rp45 miliar, dan asuransi engineering per Oktober 2021 mencapai Rp173 miliar atau naik dibandingkan per Oktober 2020 sebesar Rp115 miliar.
Cahyo mengatakan, pertumbuhan premi ini didukung oleh kegiatan ekonomi yang mulai tumbuh pada 2021. Dibandingkan pada 2020, saat kasus Covid-19 sedang tinggi di Indonesia, kegiatan bisnis menjadi terhambat dan industri asuransi pun terkena imbas dari pandemi tersebut.
Asuransi Jasindo yang merupakan bagian dari BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG), ini juga telah melakukan digitalisasi dan otomasi sejak beberapa tahun ke belakang.
“Tak hanya itu, Asuransi Jasindo juga menggandeng e-commerce seperti Blibli dan Igloo untuk meningkatkan penjualan produk,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel