Bisnis.com, BANDUNG -- PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) memastikan permodalan perseroan masih terjaga, meski rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) perseroan menipis.
Pada kuartal III/2021, Jasindo mencatatkan rasio pencapaian pemenuhan tingkat solvabilitas perseroan sebesar 121,39 persen. Angka ini turun dari posisi kuartal III/2020 yang mencapai 164,45 persen.
Rasio solvabilitas atau RBC tersebut sangat tipis dari ketentuan ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni minimal sebesar 120 persen.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi menjelaskan, penurunan RBC tersebut bukan karena permodalan perseroan terganggu, melainkan disebabkan adanya penempatan investasi yang melebihi dari aset yang diperkenankan. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap perhitungan RBC perseroan.
"Tidak ada masalah [permodalan]. Insya Allah ke depan akan aman. Secara cashflow kami juga masih sangat baik," ujar Cahyo kepada Bisnis, Kamis malam (18/11/2021).
Dia memastikan perseroan tidak terkendala dan masih sanggup untuk menyelesaikan pembayaran klaim-klaim dengan nilai besar.
Di sisi lain, perseroan juga telah memiliki jejaring kuat dengan reasuransi di luar negeri untuk menyokong perseroan dalam menyelesaikan klaim-klaim polis asuransi korporasi yang bernilai besar.
"Untuk bisnis-bisnis korporasi biasanya nilainya besar dan keterlibatan reasuransi sangat tinggi. Secara permodalan, secara nilai tidak mungkin di-cover lokal semua, jadi dibawa ke luar. Nah, jaringan itu yang dimiliki Jasindo dan didapat dari kepercayaan yang telah berjalan lama. Tidak mudah bagi perusahaan asuransi baru untuk mendapatkan kepercayaan itu. Ini yang jadi pegangan customer kami masih percaya kepada Jasindo," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel