Event di Sirkuit Mandalika Terbukti Turunkan Angka Pengangguran di NTB

Bisnis.com,19 Nov 2021, 10:08 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Foto udara pekerja menyelesaikan pengecatan ornamen Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/11/2021). /Antara Foto-Ahmad Subaidi/aww

Bisnis.com, MATARAM – Event World Superbike dan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit diklaim berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB mencatat, serapan tenaga kerja di World Superbike (WSBK) Mandalika 2021 mencapai 12.000 orang dari sektor event, hotel, destinasi, hingga sektor turunannya seperti transportasi dan travel yang ikut menggeliat.

Kepala Disnakertrans NTB Gede Putu Aryadi menjelaskan, kebutuhan terhadap tenaga kerja di NTB akan terus bertambah hingga penyelenggaraan MotoGP yang rencananya digelar pada 2022.

“WSBK dengan 25.000 orang penonton saja membutuhkan 12.000 tenaga kerja. Nanti saat MotoGP dengan 200.000 orang penonton itu membutuhkan 75.000–100.000 orang tenaga kerja. Jadi dampak event ini sangat positif terhadap serapan tenaga kerja di NTB,” jelas Aryadi, Jumat (19/11/2021).

Selain pekerja sektor formal, pelaku UMKM juga bergeliat, termasuk pedagang kaki lima yang juga tumbuh saat event berlangsung.

“Jadi pelaku UMKM dan PKL juga tumbuh, mendapat dampak ekonomi dari event World Superbike, apalagi MotoGP,” ujar Aryadi.

Angka pengangguran NTB pada November 2021 sendiri turun menjadi 3,02 persen, atau 87.000 orang dibandingkan dengan April 2021 sebesar 3,93 persen atau 109.7000 orang pengangguran terbuka.

“Jadi serapan di Mandalika sudah terlihat. Target kami hingga MotoGP 2022 turun di bawah 3 persen,” kata Aryadi.

Turunnya angka pengangguran terbuka juga disebabkan oleh jalannya program industrialisasi NTB, khususnya sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), dan jalannya sektor pengolahan bahan baku, seperti tembakau, jagung, dan garam.

“Industrialisasi NTB berjalan dengan baik, dan serapan tenaga kerja sudah terlihat,” ujar Aryadi.

Sebagai informasi, program industrialisasi berbasis IKM menjadi fokus NTB. Targetnya, industrialisasi pada sektor pengolahan sudah berjalan optimal pada 2022, sehingga berkontribusi sebanyak 15 persen terhadap PDRB NTB, dari yang saat ini hanya 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini