Wall Street Bervariasi, Dibayangi Kasus Covid-19 Eropa

Bisnis.com,19 Nov 2021, 21:46 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan akhir pekan karena pasar mencermati perkembangan kasus Covid-19 di Eropa, yang menyebabkan lockdown di sejumlah wilayah. 

Pada perdagangan Jumat (19/11/2021) pukul 21.31 WIB, Dow Jones turun 0,44 persen menjadi 35.714,84, dan Nasdaq naik 0,19 persen menuju 16.023,56.

Saham tertekan karena meningkatnya kekhawatiran atas penguncian Covid-19 nasional di Eropa menimbulkan kekhawatiran tentang pembatasan baru di luar benua.

Pemerintah Austria mengumumkan penguncian penuh mulai Senin, sebagai tanggapan atas kasus Covid-19 yang melonjak di Eropa. Penguncian akan mencakup mereka yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, itu akan berlangsung selama minimal 10 hari, tetapi dapat diperpanjang selama 10 hari lebih lanjut.

"Berita itu memukul pasar Eropa dengan keras pagi ini karena kekhawatiran meningkat bahwa virus dan pembatasan akan menyebar ke seluruh benua lagi," kata Jim Reid, kepala ekonom di Deutsche Bank, menambahkan bahwa "bola kurva mungkin adalah AS." diberikan tingkat vaksinasi yang lebih rendah di dalam negeri daripada di Eropa.

"Jadi meskipun semua berita utama ada di Eropa saat ini, apakah AS akan lebih rentan daripada banyak negara Eropa selama musim dingin penuh? Sejarah baru-baru ini menunjukkan AS memiliki batasan yang lebih tinggi untuk pembatasan ekonomi terkait dengan covid tetapi juga memiliki batasan yang lebih tinggi. tingkat vaksinasi yang lebih rendah daripada rekan-rekan Eropa mereka," tambahnya.

Pada hari Kamis, Dow Jones turun 230 poin (0,2 oersen), tertekan oleh penurunan saham Cisco (CSCO). Perusahaan jaringan komputer itu membukukan hasil kuartalan setelah bel Rabu yang jauh dari ekspektasi analis karena kekurangan komponen dan perusahaan mengeluarkan panduan yang lebih lemah dari perkiraan.

Namun S&P 500 naik dan Nasdaq yang sarat teknologi - dipimpin oleh keuntungan dari Tesla (TSLA) dan Nvidia (NVDA) - berakhir pada penutupan tertinggi sepanjang masa.

Tidak ada data ekonomi pada kalender pada hari Jumat, namun investor akan mengawasi Washington, di mana DPR diperkirakan akan meloloskan RUU "Build back Better" Presiden Joe Biden. RUU tersebut menjabarkan rencana pemerintah untuk menghabiskan US$1,85 triliun untuk pendidikan, perawatan kesehatan, dan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini