Bisnis.com, JAKARTA -- Integrasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI., PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM ke dalam Holding Ultra Mikro (UMi) diproyeksikan berpotensi menambah pertumbuhan bisnis hingga 10 persen pada masing-masing entitas.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, melalui insiatif co-location Sentra Layanan Ultra Mikro, holding melakukan sharing resource, baik jaringan fisik, human capital, maupun produk-produk ketiga entitas yang bisa diselaraskan. Integrasi ini dapat memperluas jangkauan layanan pembiayaan ke segmen pelaku usaha ultra mikro.
"Bicara jangkauan, ada data menarik dari piloting integrasi Ultra Mikro. Di inisiatif co-location ada akselerasi angka yang luar biasa. Kalau tiga entitas me-roll out ini, maka ada potensi tambahan pertumbuhan 10 persen," ujar Supari dalam webinar Economic Outlook 2021, Senin (22/11/2021).
"Misalkan, sekarang indikator pertumbuhan PNM di growth pembiayaan 10 persen, maka bisa jadi 11-12 persen setelah holding. Demikian juga untuk Pegadaian dan BRI," lanjutnya.
Adapun, saat ini, telah terdapat 150 kantor co-location Sentra Layanan Ultra Mikro yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain layanan kantor bersama, dalam integrasi ekosistem UMi ini, BRI juga telah meluncurkan aplikasi UMi Corner. Aplikasi ini merupakan platform terintegrasi yang memungkinkan nasabah mendapatkan berbagai layanan keuangan dari BRI, Pegadaian dan PNM dari satu tenaga pemasar yang bertugas di lapangan. Integrasi melalui UMi Corner ini juga mendorong kedalaman inklusi layanan dari anggota holding.
"Saat integrasi UMi Corner ini, integrasi human capital terutama relationship manager, ada kenaikan signifikan di tabungan emas pegadaian, bahkan sampai 40 kali lipat dari bisnis as usual," kata Supari.
Holding juga melakukan integrasi database nasabah sebagai pipeline bisnis dan potensi cross-selling. Saat ini, Holding UMi telah mengintegrasikan sekitar 22 juta data para pelaku usaha mikro.
"Data integrasi kami profiling dan kami bisa capture kebutuhan masyarakat. Hari ini kami sudah punya 1,2 juta data masyarakat yang berpotensi naik kelas, mereka tidak bisa ditunggu, mereka harus didorong dengan layanan kami yang semakin ke depan. Kemudian, juga hampir 1,3 juta data yang berpotensi untuk berinvestasi di tabungan emas. Banyak sekali insight-insight dari integrasi Holding Ultra Mikro," tutur Supari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel