Indeks Bisnis-27 Melemah Ikuti IHSG

Bisnis.com,23 Nov 2021, 09:15 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 membuka perdagangan di teritori negatif pada perdagangan hari ini, Selasa (23/11/2021) seiring dengan kembali melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dan Bursa tersebut membuka lajunya di level 519,95. Indeks Bisnis-27 membuka perdagangan dengan melemah 0,21 persen.

Di antara 27 anggota konstituen indeks, sebanyak 12 saham yang parkir di zona hijau alias menguat, 11 diantaranya melemah, dan sisanya yaitu 4 saham tidak bergerak dari posisi sebelumnya.

Dari 13 saham yang menguat, saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk. (MAPI) memimpin penguatan indeks Bisnis-27 dengan terapresiasi sebesar 2,15 persen atau 20 poin ke level Rp820.

Menyusul di bawahnya saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang terpantau menguat 1,15 persen atau 40 poin ke posisi Rp2.640.

Berikutnya adalah saham yang memimpin pelemahan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang turun 1,05 persen ke posisi Rp7.125.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sektor kesehatan, consumer non-siklus, material dasar, keuangan, industri, bergerak menguat dan mendominasi kenaikan IHSG kemarin. Investor asing di seluruh pasar membukukan penjualan bersih sebesar Rp21,9 miliar.

Berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat IHSG berpeluang bergerak melemah terbatas dan diperdagangkan di level 6.676-6.790.

Saham yang menjadi rekomendasi Pilarmas Investindo Sekuritas hari ini adalah MNCN dan AGRO.

Lebih lanjut, Nico mengatakan sentimen datang dari AS dengan terpilihnya Jerome Powell sebagai ketua The Federal Reserve (The Fed) untuk kali kedua.

"Alasannya sederhana, karena perekonomian Amerika terus pulih sejak pandemi dan pemerintah terus bergerak untuk melawan kenaikkan inflasi," tulis Nico dalam risetnya, Selasa (23/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini