BI Proyeksikan Ekonomi Jateng  Tumbuh 5 Persen pada 2022

Bisnis.com,24 Nov 2021, 15:39 WIB
Penulis: Farodlilah Muqoddam
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso menyampaikan paparan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jateng, Rabu (24/11/2021).

Bisnis.com, SEMARANG — Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2022 akan berada pada rentang 5 persen hingga 6 persen, melanjutkan perbaikan yang telah dimulai pada tahun ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Jateng dapat diakselerasi dengan mengedepankan sinergi dan inovasi.

Menurut Pribadi, Jateng memiliki modal besar untuk mendorong pemulihan ekonomi, karena didukung oleh ketersediaan pasokan bahan baku yang melimpah, kualitas produk berstandar internasional, serta ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja. Jateng juga dinilai memiliki iklim investasi yang baik. 

“Pelaksanaan vaksinasi semakin gencar, berlanjutnya berbagai program kebijakan stimulus, serta meningkatnya permintaan global telah memberikan optmisme akselerasi pemulihan ekonomi Jateng pada tahun depan,” ujarnya saat menyampaikan paparan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rabu (24/11). 

Pribadi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jateng pada dua kuartal terakhir banyak ditopang oleh investasi dan ekspor yang tumbuh signifikan. Aliran investasi terus berlanjut seiring dengan berlangsungnya proyek strategis nasional di area Jateng, termasuk di dalamnya percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). 

Ekspor Jateng juga tumbuh positif karena adanya peningkatan permintaan global dan pelimpahan order yang tidak dapat dipenuhi oleh mitra dagang di negara lain. 

BI Jateng bersinergi dengan jajaran pemda se-Jateng baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota telah menjalankan sejumlah program untuk memacu percepatan pemulihan ekonomi. 

Di sektor UMKM, BI Jateng melalui seluruh kantor perwakilan di Semarang, Tegal, Solo dan Purwokerto telah menyelenggarakan sejumlah program dan event untuk menopang kinerja UMKM yang terdampak oleh turunnya permintaan domestik.  

Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah UMKM Gayeng, yakni agenda promosi dan business matching diselenggarakan di Semarang, Jakarta dan Singapura. Selama pameran di Singapura, BI mencatat penjualan $SG 25.430 serta 28 MoU antara UMKM Jateng dengan aggregator/buyer yang menyepakati kerja sama jangka panjang. 

BI juga menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 yang menarik minat investasi Rp39,01 triliun selama masa penyelenggaraan acara dengan frekuensi 44 one on one meeting antara project owner investasi dengan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodlilah Muqoddam
Terkini