IHSG Ditutup Bertenaga, SAMF dan CPRO Terbang, YULE Paling Dibeli Asing

Bisnis.com,24 Nov 2021, 15:19 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08 persen atau 5,40 poin ke 6.683,27 pada akhir perdagangan Rabu (24/11/2021).

Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang 6.668,05-6.698,41. IHSG sempat masuk ke zona merah pada sesi I perdagangan. 

Adapun sebanyak 231 saham berakhir hijau, 279 saham merah dan 160 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di level Rp8.298,14 triliun pada akhir perdagangan.

Investor asing terpantau mencatatkan aksi beli bersih di seluruh pasar senilai Rp417,54 miliar. Saham PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. (YULE) menjadi yang paling banyak diburu asing senilai Rp49,3 miliar, disusul saham PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) yang dibeli Rp15,2 miliar, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang diakumulasi Rp13,9 miliar.

Seiring penguatan IHSG, saham-saham yang melejit signifikan antara lain PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. (SAMF), PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) dan PT Mitra Investindo Tbk. (MITI). Ketiga saham ini masing-masing melesat 15,84 persen, 13,64 persen dan 11,40 persen.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat IHSG berpeluang bergerak melemah dan diperdagangkan di level 6.621-6.732.

Saham yang menjadi rekomendasi Pilarmas Investindo Sekuritas hari ini adalah BBNI dan WSKT.

Lebih lanjut, Nico mengatakan pasar cukup menantikan pertemuan Bank Sentral Korea Selatan yang akan dilakukan besok. Dalam pertemuan ini, Bank Sentral Korea Selatan dikabarkan akan menaikkan suku bunganya lagi.

Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 menjadi perhatian pelaku pasar karena momentum pertumbuhan yang berlanjut menjadi harapan saat ini.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV/2021 masih berada pada tren pertumbuhan, karena kinerja ekspor menjadi penopang dari pertumbuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini