Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus anggaran sebesar Rp21,11 triliun hingga September 2021.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa komitmen BI untuk terus memperkuat koordinasi fiskal dan moneter, termasuk dalam rangka pembelian SBN dari pasar perdana sebagai pelaksanaan UU No. 2/2020 turut berimplikasi pada kondisi keuangan BI.
Dia memperkirakan, surplus anggaran BI akan mencapai Rp27,39 triliun hingga akhir 2021.
“Anggaran operasional tahun 2021 diprognosakan mencatat surplus Rp16,94 triliun, sedangkan anggaran kebijakan diperkirakan mencatat surplus 10,45 triliun pada akhir 2021,” katanya dalam Rapat Kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (25/11/2021).
Hingga September 2021, BI mencatat realisasi anggaran penerimaan operasional telah mencapai Rp21,69 triliun atau sekitar 78,17 persen dari target Anggaran Tahunan BI (ATBI) pada 2021 dan diperkirakan akan mencapai 102,86 persen dari ATBI pada akhir 2021.
Perry menjelaskan, realisasi penerimaan tersebut terutama berasal dari hasil pengelolaan aset valas yang mencapai Rp21,63 triliun atau 78,1 persen dari ATBI 2021.
“Diperkirakan [hasil pengelolaan aset valas] pada akhir tahun akan mencapai 102,75 persen sejalan dengan upaya optimalisasi pengelolaan cadangan devisa yang terus kami lakukan,” jelas Perry.
Di sisi lain, BI mencatat realisasi anggaran pengeluaran operasional hingga September 2021 mencapai Rp7,6 triliun dan pada akhir 2021, dengan pengeluaran terbesar adalah untuk gaji dan pengeluaran lainnya sebesar Rp2,98 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel