Industri Asuransi Diperkirakan Masih Bisa Tumbuh

Bisnis.com,25 Nov 2021, 19:47 WIB
Penulis: Newswire
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Industri jasa keuangan seperti asuransi dan reasuransi diperkirakan tetap bisa mengalami pertumbuhan secara moderat pada tahun depan.

Dia menjelaskan, sektor yang akan bertumbuh pada masa new normal adalah pertanian, food delivery, informasi dan teknologi, kesehatan dan farmasi, tranportasi, logistik, akomodiasi, e-commerce, makan/minum, pariwisata, administrasi dan pertambangan.

Sementara itu, sektor jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi diprediksi cenderung moderat pada era new normal bersama sektor pendidikan, manufaktur, perdagangan, ritel, MICE, olahraga dan jasa lainnya.

Di sisi lain, otomotif, properti, konstruksi dan tempat hiburan diperkirakan akan stagnan pada masa kenormalan baru.

Dia menambahkan, sektor asuransi dinilai masih berpotensi menjadi industri yang mengalami pertumbuhan atau sebaliknya justru stagnan.

Namun, Aviliani menegaskan bahwa masih ada peluang bagi pelaku usaha di sektor yang diperkirakan moderat atau stagnan untuk mencatatkan pertumbuhan dengan catatan melakukan inovasi.

“Walaupun di sini asuransi itu masuk yang moderat, tapi sebenarnya kalau bisa melihat peluang itu bisa menjadi hijau [bertumbuh],” ujarnya, seperti dilansir dari Antara, Kamis (25/11/2021).

Sementara itu, apabila industri asuransi tak mampu melakukan inovasi, maka sektor tersebut justru bisa mengalami stagnasi.

“Jangan melihat dari sektornya saja tapi mampu nggak kita melihat pasarnya,” ujarnya.

Senada dengannya, eks Kepala Eksekutif Pengawas Otoritas Jasa Keuangan bidang IKNB Firdaus Djaelani juga menegaskan bahwa inovasi menjadi kunci sukses bagi asuransi untuk bangkit dari krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Dia optimistis peluang pertumbuhan industri asuransi masih terbuka sejalan dengan prospek ekonomi nasional. Namun, perusahaan dituntut untuk melakukan langkah dan menyediakan produk inovatif ke masyarakat.

Salah satunya, dengan menggandeng insurtech dalam memasarkan produk asuransi.

“Bagaimana ke depan ini kita bisa melayani masyarakat secara lebih cepat dan bisa bekerja sama katakanlah dengan platform teknologi. Pemasaran melalui platform teknologi menjadi penting,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini