Jatim Siap Fasilitasi Investor Pelabuhan Ikan

Bisnis.com,25 Nov 2021, 15:40 WIB
Penulis: Peni Widarti
Nelayan menurunkan ikan tangkapannya di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020)./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur berupaya menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor dan subsektor kelautan dan perikanan salah satunya dengan memastikan kemudahan perizinan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Dyah Wahyu Ermawati mengatakan untuk menarik minat investasi tersebut pihaknya telah menggelar kegiatan Temu Bisnis dan Forum Investasi sektor perikanan untuk mensosialisasikan potensi-potensi investasi yang bisa digarap oleh calon investor.

“Kita ingin mengembangkan peluang bisnis sektor maritim ini tidak hanya dari produk perikanan, tetapi juga peluang bisnis lain seperti infrastruktur pelabuhan. Banyak sekali yang belum dimanfaatkan, lahan-lahan sekitar pelabuhan ikan di Jatim juga belum dimanfaatkan dengan optimal,” jelasnya usai Temu Bisnis dan Forum Investasi Bidang Perikanan, Kamis (25/11/2021).

Dia mencontohkan sejumlah potensi atau peluang investasi berupa infrastruktur pendukung sektor perikanan yang bisa digarap yakni pabrik balok es untuk kebutuhan media pendingin ikan tangkapan nelayan saat masih di laut, investasi cold storage atau gudang penyimpangan dingin, maupun kios ikan olahan, hingga restoran dengan basis bahan baku hasil laut.

“Temu bisnis dan forum investasi ini saya harapkan mampu mendongkrak pemulihan ekonomi yang sudah terpuruk 2 tahun terkahir ini, dan ekonomi akan bangkit dengan tawaran dari Dinas Kelautan dan Perikanan,” jelasnya.

Dia mengatakan pihaknya akan meminta para kepala UPT di masing-masing pelabuhan untuk mendukung dan memfasilitasi dengan memberi informasi investasi yang dibutuhkan, termasuk memfasilitasi perizinan.

“Kami terus memperbaiki dan membenahi yang di dalam (dinas), kita berani mengungkapkan peluang investasi ini di tempat kita, dan memfasilitasi perizinannya. Tahun ini sudah ada dua investasi, tetapi satu masih melakukan tawar menawar,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Dyah, pemerintah ingin mendorong kawasan pelabuhan ikan tidak hanya menjadi tempat nelayan mencari ikan, dan hanya sebagai tempat jual beli ikan. Dyah mendorong kawasan ini bisa berkembang menjadi kawasan wisata yang potensial melalui berbagai investasi.

“Di pelabuhan tidak hanya sebagai tempat pendaratan ikan dan jual beli tapi juga tempat wisata. Bagaimana area wisata ini akan menarik, bukan pelabuhan yang kotor dan kumuh tapi menyenangkan sebagai tempat hiburan wisata, kan otomatis lainnya akan bersemangat, lalu Mereka bisa menjual ikan lebih banyak karena ada kunjungan wisata,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini investasi yang sudah ada di kawasan pelabuhan ikan yakni berupa sewa lahan untuk toko atau kios serta beberapa restoran. Namun dengan investasi yang lebih besar lagi diharapkan akan terjadi pergerakan ekonomi di daerah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini