Bisnis.com, JAKARTA - PT Bibit Tumbuh Bersama atau Bibit (Bibit.id), penyelenggara teknologi finansial investasi berlisensi agen penjual efek reksa dana (APERD) optimistis bahwa pihaknya mampu lebih banyak merangkul investor pemula.
Sigit Kouwagam, CEO Bibit menjelaskan bahwa hal ini seiring dengan jumlah investor ritel di Indonesia yang berpotensi memiliki tren pertumbuhan berlipat pada tahun ini dan 2022.
"Pengalaman berinvestasi para investor ritel tersebut masih terbatas dan bisa dikatakan mayoritas berpengalaman kurang dari 3 tahun. Maka, jenis produk harus disesuaikan dan harus mudah dipahami dan cocok dengan tingkat literasi masyarakat sekarang," ungkapnya dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia Financial Outlook 2022, Kamis (25/11/2021).
Menurutnya, mayoritas investor ritel di Tanah Air masih perlu edukasi dan pengalaman untuk menuju instrumen yang lebih agresif. Misalnya, saham, cryptocurrency, serta memasuki alternatif investasi seperti menjadi pendana (lender) di P2P lending atau investor saham UKM di securities crowdfunding.
Sigit pun memahami, setiap investor memiliki preferensi risiko masing-masing, dan pasti akan terus belajar bagaimana cara memasuki instrumen investasi yang lebih agresif. Namun, di tengah masa pembelajaran tersebut, reksa dana akan menjadi pilihan diverifikasi dengan nominal transaksi yang lebih besar.
"Kami lihat instrumen yang paling tepat untuk investor pemula itu reksa dana. Karena dikelola oleh manajer investasi yang profesional, dan di dalamnya investor langsung dapat diverifikasi aset. Ini yang kami lihat akan terus tumbuh di 2022," tambahnya.
Di samping itu, Sigit menekankan bahwa edukasi dan peningkatan literasi harus terus dilakukan oleh seluruh stakeholder bukan hanya untuk investor eksisting, namun juga untuk masyarakat awam dan calon investor.
Jangan sampai fintech di klaster e-investment bernasib seperti pinjaman online (pinjol) yang namanya tercoreng akibat ulah platform ilegal. Investasi online bodong dengan skema money game, penipuan, maupun skema ponzi harus sedini mungkin dicegah kemunculannya.
Sekadar informasi, platform yang tercatat sempat menggandeng Deddy Corbuzier sebagai brand ambassador ini telah mencatatkan dana kelolaan mencapai lebih dari Rp5 triliun pada medio 2021 ini.
Nama Bibit sempat mencolok pada awal tahun karena mendapatkan dua kali dana segar di sepanjang semester I/2021. Tepatnya pada putaran pendanaan Series A di angka US$30 juta pada Januari 2021 dan berhasil menggaet US$65 juta untuk putaran Series B pada Mei 2021.
Investor strategis Bibit di putaran pendanaan terakhir tersebut, antara lain Sequoia Capital India, Prosus Ventures, Tencent, dan Harvard Management Company, serta dukungan investor lama, yaitu AC Ventures dan East Ventures.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel