Anies Baswedan: Kadrun Itu Apa sih Sebenarnya?

Bisnis.com,25 Nov 2021, 10:36 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Tangkapan layar - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampil di acara komedi Lapor, Pak! yang tayang di Tran7, Selasa (9/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah mempermasalahkan cap Kadrun yang dilekatkan kepadanya oleh warganet selama ini.

Hal ini disampaikan oleh Anies Baswedan saat menjadi tamu di siniar (podcast) Close The Door: Deddy Corbuzier.

"Gini ya, kita ini dalam bekerja melangkah bawa ide gagasan terus yang dukung macam-macam dan kita tidak bisa mengatur pikiran orang. Yang bisa diatur itu tindakan, negara juga nggak bisa atur pikiran. Jadi kita tidak usah mengatur orang, pikiran orang. Semua orang boleh berpikiran," tuturnya, dikutip melalui podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (25/11/2021).

Sekadar informasi, Deddy Corbuzier mengundang Gubernur DKI Jakarta, Aenies baswedan di podcast Close The Door miliknya. Disitu, Deddy melontarkan pertanyaan menggelitik soal Kadrun kepada Anies Baswedan.

"Pak Anies Baswedan. Saya punya pertanyaan yang paling berbahaya untuk Anda. Pak Anies, Anda kadrun?" tanya Deddy Corbuzier langsung kepada Anies Baswedan," tanya Deddy Corbuzier.

Saat mendapatkan pertanyaan tersebut, Anies bertanya balik kepada pria bertubuh kekar itu soal pengertian kardun.

"Kadrun itu apa sih sebenarnya?" ujar Anies.

Anies lalu memberikan jawaban kepada Deddy. Ia menyarankan Deddy untuk bertanya kepada orang-orang yang menjuluki dirinya sebagai kadrun.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu secara tegas menyebutkan bahwa dirinya adalah Anies Baswedan bukan kadrun.

"Kalau saya merasa saya Anies Baswedan. Saya Anies Baswedan kalau ditanya. Who are you? Anies Rasyid Baswedan. Saya jawab begitu," kata Anies Baswedan.

Untuk diketahui, Kadrun (dari kadal gurun) adalah sebuah julukan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap berpikiran sempit, terutama yang dipengaruhi oleh terutama yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme dan fundamentalisme dari Timur Tengah, untuk menstigma pihak yang dicap radikal.

Sejak 13 September 2019, tren pengucapan kadrun mengalahkan tren volume penyebutan cebong dan kampret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini