Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier

Bisnis.com,27 Nov 2021, 16:10 WIB
Penulis: Setyo Puji Santoso
Guru mengajar di kelas./Antara

Bisnis.com, SOLO - Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai kebutuhan.

Oleh karena itu manusia akan melakukan berbagai upaya agar kebutuhannya tercukupi.

Kebutuhan manusia yang beragam tersebut menurut intensitasnya terbagi menjadi tiga macam, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Kebutuhan primer

Dikutip dari laman Gramedia, kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak dipenuhi oleh semua manusia, yaitu pakaian, makanan, dan tempat tinggal.

Menurut Organisasi Buruh Internasional atau ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer ialah kebutuhan fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat baik masyarakat kaya maupun miskin.

Contoh kebutuhan primer adalah sandang, pangan, papan.

Kebutuhan sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan selanjutnya setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Kebutuhan sekunder ini sebagai tambahan atau pelengkap agar dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.

Tempat tinggal atau rumah adalah kebutuhan primer tetapi lokasi dan desain rumah adalah kebutuhan sekundernya

Contoh kebutuhan sekunder yang lain adalah akses kesehatan, pendidikan, dan hiburan seperti menonton bioskop, jalan-jalan ke mall.

Kebutuhan tersier

Kebutuhan tersier biasa disebut dengan kebutuhan bersifat mewah.

Kebutuhan tersier dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder.

Menurut Arfida (2003) kebutuhan tersier sebagai pelengkap kehidupan manusia yang pemenuhannya dapat dihindarkan.

Kebutuhan tersier bersifat prestise, artinya orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhan ini akan terangkat derajat atau martabatnya (lebih terpandang).

Contoh kebutuhan ini antara lain, lemari es, komputer, sepeda motor, mobil mewah, alat-alat musik, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyo Puji Santoso
Terkini