China Susun Sistem Pemantau Jurnalis dan Mahasiswa Asing

Bisnis.com,30 Nov 2021, 12:56 WIB
Penulis: Akbar Evandio
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – China dikabarkan tengah menyusun sistem untuk melakukan pengawasan ketat terhadap jurnalis dan mahasiswa asing.

Dikutip melalui AsiaOne, sistem baru tersebut untuk mengawasi pergerakan jurnalis dan mahasiswa asing yang dilaporkan masuk dalam daftar orang-orang mencurigakan dapat termonitor lewat kompilasi arsip yang ditangkap melalui sedikitnya 3.000 kamera pengenal wajah.

Kamera ini terhubung dengan basis data regional dan antarnegara dan berlaku di Provinsi Henan di China.

Sistem bernilai kontrak  5 juta yuan (U$782.000) yang diberikan pada 17 September kepada perusahaan teknologi China Neusoft. Perusahaan itu diharuskan menyelesaikan pembangunan sistem dalam waktu dua bulan setelah penandatanganan kontrak.

Untuk diketahui, China sedang mencoba membangun jaringan teknologi pengawasan dengan jutaan kamera di tempat umum dan peningkatan penggunaan teknik seperti pemantauan ponsel cerdas dan pengenalan wajah.

Dikutip melalui The Japan Times, perusahaan riset pengawasan IPVM berbasis di Amerika Serikat (AS), yang telah melacak dengan cermat perluasan jaringan dan pertama kali mengidentifikasi dokumen Henan, mengatakan tender itu unik karena menjadikan jurnalis yang mencurigakan sebagai target.

Namun, dokumen tender dengan hampir 200 halaman dari Departemen Keamanan Publik Henan tersebut hingga saat ini tidak memberikan alasan mengapa ingin melacak jurnalis atau mahasiswa internasional.

Kategori orang lain yang ingin dilacak adalah wanita dari negara tetangga yang merupakan penduduk ilegal.

Ke depannya, dokumen tender  menyebut, kamera harus mampu membuat file yang relatif akurat untuk individu yang sebagian wajahnya tertutup topeng atau kacamata, dan mereka yang ditargetkan harus dapat dicari di database hanya dengan mengunggah gambar atau mencari atribut wajah mereka.

Sistem ini akan dioperasikan oleh setidaknya 2.000 pejabat dan polisi, serta menetapkan bahwa jurnalis akan dibagi menjadi tiga kategori: merah, kuning, hijau, dalam urutan risiko yang diterapkan oleh kategori tender.

"Orang-orang yang mencurigakan harus dibuntuti dan dikendalikan, analisis penelitian dinamis dan penilaian risiko dibuat, dan jurnalis ditangani sesuai dengan kategori mereka," tulis tender tender tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini