Program Pemprov Jabar Kurang Diketahui Publik, Sekda Hingga Asda Dinilai Kurang Bunyi

Bisnis.com,30 Nov 2021, 21:17 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan) didampingi Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja (kiri) dan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (tengah)

Bisnis.com, BANDUNG--Survei Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) dan Rectroversi meminta para pembantu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar lebih bersuara untuk menggaungkan program-program unggulan Pemprov Jawa Barat.

Peneliti Senior Rectroversi Institute Romdin Azhar mengatakan hasil survei yang melibatkan 800 responden dari total jumlah populasi masyarakat Jabar yang memiliki hak pilih, didapatkan temuan bahwa kinerja Pemprov Jabar berada di kategori rendah atau 51 persen saja yang menyatakan kinerja Pemprov baik dan sisanya tidak tahu.

Hasil survei ini menandakan bahwa hampir setengah masyarakat tidak mengetahui program-program Pemprov Jabar. Survei juga memotret jomplangnya popularitas gubernur dengan para pembantu gubernur seperti Sekda, Asda, Kabiro atau OPD.

"Orang-orang dekat gubernur harus meningkatkan dirinya agar lebih dikenal, lebih mampu memahami dan lebih giat mengimplementasikan visi dan arah-arah gagasan Gubernur Ridwan Kamil. Gubernur juga harus secara rutin harus lebih mendekatkan, mengenalkan dan mengarahkan lebih tegas para pimpinan OPD tersebut," katanya dalam pemaparan survei di Bandung, Selasa (30/11/2021).

Pihaknya menunjuk sejumlah program unggulan yang dikenal dan diterima masyarakat untuk mendapatkan perhatian dan pengelolaan lebih baik, misal Gerakan Maghrib Mengaji atau Satu Desa Satu Hafidz, atau program-program yang memiliki porsi anggaran yang relatif lebih sedikit dibandingkan program lainnya tapi diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Program-program popular dapat dikembangkan agar dikelola lebih profesional, memberi manfaat lebih besar, dan mendapatkan perhatian dan porsi anggaran yang lebih memadai," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur JSPP Muhammad Salman Ramdhani mengatakan, hasil survei juga memotret lima masalah prioritas yang dialami warga, yaitu susah lapangan kerja (24,68 persen), harga-harga mahal (23,26 persen), jalan rusak (11,31 persen), banjir (7,20 persen) dan generasi muda banyak main gadget (5,40 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini